Menyokong Pluralisme Gus Dur Mendapat Penghargaan

Menyokong Pluralisme Gus Dur Mendapat Penghargaan

Posted by Unknown  |  at  1:20 PM


Setelah sukses menyelenggarakan MLB PKB versi Gus Dur, dan MLB versi Muhaimin Iskandar tengah berlangsung di Ancol, kini justru KH. Abdurrahman Wahid akan menerima penghargaan dari luar negeri.








Penghargaan terhadap Gus Dur itu berasal dari luar negeri dan terus
mengalir. Gus Dur akan menerima penghargaan dari Simon Wiesenthal
Centre, terkait pandangan ajakan pluralismenya selama ini di Indonesia.
Tulis portal berita detik.com.

Penghargaan yang diberikan oleh LSM internasional tersebut
menjadi salah satu pencapaian Gus Dur selama ini. "Sebelumnya ada 12
aktivis yang menerima. 6 Di antaranya memperoleh Nobel perdamaian di
kemudian hari," kata Gus Dur dalam jumpa pers di Kantor PBNU, Jl Kramat
Raya, Jakarta, Sabtu (3/5/2008).

Untuk menerima penghargaan ini,
Gus Dur akan segera terbang ke AS. Di sela-sela lawatannya, Gus Dur
akan singgah juga di Universitas George Washington dan bertemu sejumlah
senator di AS. Agenda utamanya adalah membincangkan situasi keagamaan
terkini di Indonesia.

"Bukan mencari dukungan. Ah kalian bisa
saja. Ya ngomongin kondisi Indonesia sekarang ini," tepis Gus Dur
ketika disinggung mengenai alasan lawatannya ke AS tersebut terkait
pencarian dukungan untuk Pemilu 2009.

Kunjungan itu berakhir di
New York pada pertemuan Asosiasi NGO sedunia yang dulu sempat diketuai
oleh Gus Dur ketika menjabat sebagai presiden RI. Selain itu Gus Dur
juga akan bertemu tokoh Islam setempat seperti Irshad Manji.

Gus
Dur akan meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Minggu
(4/5/2008). Direncanakan, Gus Dur akan berada di negeri Paman Sam itu
selama satu minggu. Selamat Gus!

Menyokong Pluralisme Gus Dur Mendapat Penghargaan

Menyokong Pluralisme Gus Dur Mendapat Penghargaan

Posted by Unknown  |  at  1:20 PM


Setelah sukses menyelenggarakan MLB PKB versi Gus Dur, dan MLB versi Muhaimin Iskandar tengah berlangsung di Ancol, kini justru KH. Abdurrahman Wahid akan menerima penghargaan dari luar negeri.








Penghargaan terhadap Gus Dur itu berasal dari luar negeri dan terus
mengalir. Gus Dur akan menerima penghargaan dari Simon Wiesenthal
Centre, terkait pandangan ajakan pluralismenya selama ini di Indonesia.
Tulis portal berita detik.com.

Penghargaan yang diberikan oleh LSM internasional tersebut
menjadi salah satu pencapaian Gus Dur selama ini. "Sebelumnya ada 12
aktivis yang menerima. 6 Di antaranya memperoleh Nobel perdamaian di
kemudian hari," kata Gus Dur dalam jumpa pers di Kantor PBNU, Jl Kramat
Raya, Jakarta, Sabtu (3/5/2008).

Untuk menerima penghargaan ini,
Gus Dur akan segera terbang ke AS. Di sela-sela lawatannya, Gus Dur
akan singgah juga di Universitas George Washington dan bertemu sejumlah
senator di AS. Agenda utamanya adalah membincangkan situasi keagamaan
terkini di Indonesia.

"Bukan mencari dukungan. Ah kalian bisa
saja. Ya ngomongin kondisi Indonesia sekarang ini," tepis Gus Dur
ketika disinggung mengenai alasan lawatannya ke AS tersebut terkait
pencarian dukungan untuk Pemilu 2009.

Kunjungan itu berakhir di
New York pada pertemuan Asosiasi NGO sedunia yang dulu sempat diketuai
oleh Gus Dur ketika menjabat sebagai presiden RI. Selain itu Gus Dur
juga akan bertemu tokoh Islam setempat seperti Irshad Manji.

Gus
Dur akan meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Minggu
(4/5/2008). Direncanakan, Gus Dur akan berada di negeri Paman Sam itu
selama satu minggu. Selamat Gus!

Yang Sesat dan Yang Ngamuk

Yang Sesat dan Yang Ngamuk

Posted by Unknown  |  at  2:27 AM


 



Oleh: KH. A. Mustofa Bisri

Karena melihat sepotong, tidak sejak awal, saya mengira massa yang
ditayangkan TV itu adalah orang-orang yang sedang kesurupan masal.
Soalnya, mereka seperti kalap. Ternyata, menurut istri saya yang
menonton tayangan berita sejak awal, mereka itu adalah orang-orang yang
ngamuk terhadap kelompok Ahmadiyah yang dinyatakan sesat oleh MUI.




Saya
sendiri tidak mengerti kenapa orang -yang dinyatakan- sesat harus
diamuk seperti itu? Ibaratnya, ada orang Semarang bertujuan ke Jakarta,
tapi ternyata tersesat ke Surabaya, masak kita -yang tahu bahwa orang
itu sesat- menempelenginya. Aneh dan lucu.

Konon orang-orang yang ngamuk itu adalah orang-orang Indonesia yang
beragama Islam. Artinya, orang-orang yang berketuhanan Allah Yang
Mahaesa dan berkemanusiaan adil dan beradab. Kita lihat imam-imam
mereka yang beragitasi dengan garang di layar kaca itu kebanyakan
mengenakan busana Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Kalau benar mereka orang-orang Islam pengikut Nabi Muhammad SAW,
mengapa mereka tampil begitu sangar, mirip preman? Seolah-olah mereka
tidak mengenal pemimpin agung mereka, Rasulullah SAW.

Kalau massa yang hanya makmum, itu masih bisa dimengerti. Mereka
hanyalah mengikuti telunjuk imam-imam mereka. Tapi, masak imam-imam
-yang mengaku pembela Islam itu- tidak mengerti misi dan ciri Islam
yang rahmatan lil ’aalamiin, tidak hanya rahmatan lithaaifah
makhshuushah (golongan sendiri). Masak mereka tidak tahu bahwa pemimpin
agung Islam, Rasulullah SAW, adalah pemimpin yang akhlaknya paling
mulia dan diutus Allah untuk menyempurnakan akhlak manusia.

Masak mereka tidak pernah membaca, misalnya ayat "Ya ayyuhalladziina
aamanuu kuunuu qawwamiina lillah syuhadaa-a bilqisthi…al-aayah" (Q. 5:
8). Artinya, wahai orang-orang yang beriman jadilah kamu
penegak-penegak kebenaran karena Allah dan saksi-saksi yang adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu kepada suatu kaum menyeret kamu untuk
berlaku tidak adil. Berlaku adillah; adil itu lebih dekat kepada takwa.
Takwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang kau
kerjakan.

Apakah mereka tidak pernah membaca kelembutan dan kelapangdadaan Nabi
Muhammad SAW atau membaca firman Allah kepada beliau, "Fabimaa rahmatin
minaLlahi linta lahum walau kunta fazhzhan ghaliizhal qalbi lanfaddhuu
min haulika… al-aayah" (Q. 3: 159). Artinya, maka disebabkan rahmat
dari Allah-lah engkau berperangai lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya engkau kasar dan berhati kejam, niscaya mereka akan lari
menjauhimu…"

Tak Mengerti

Sungguh saya tidak mengerti jalan pikiran atau apa yang merasuki
pikiran mereka sehingga mereka tidak mampu bersikap tawaduk penuh
pengayoman seperti dicontoh-ajarkan Rasulullah SAW di saat menang.
Atau, sekadar membayangkan bagaimana seandainya mereka yang merupakan
pihak minoritas (kalah) dan kelompok yang mereka hujat berlebihan itu
mayoritas (menang).

Sebagai kelompok mayoritas, mereka tampak sekali -seperti kata orang
Jawa- tidak tepa salira. Apakah mereka mengira bahwa Allah senang
dengan orang-orang yang tidak tepo saliro, tidak menenggang rasa? Yang
jelas Allah, menurut Rasul-Nya, tidak akan merahmati mereka yang tidak
berbelas kasihan kepada orang.

Saya heran mengapa ada -atau malah tidak sedikit- orang yang sudah
dianggap atau menganggap diri pemimpin bahkan pembela Islam, tapi
berperilaku kasar dan pemarah. Tidak mencontoh kearifan dan kelembutan
Sang Rasul, pembawa Islam itu sendiri. Mereka malah mencontoh dan
menyugesti kebencian terhadap mereka yang dianggap sesat.

Apakah mereka ingin meniadakan ayat dakwah? Ataukah, mereka memahami
dakwah sebagai hanya ajakan kepada mereka yang tidak sesat saja?

Atau? Kelihatannya kok tidak mungkin kalau mereka sengaja berniat
membantu menciptakan citra Islam sebagai agama yang kejam dan ganas
seperti yang diinginkan orang-orang bodoh di luar sana. Tapi… (sumber: gusmus.net)



Yang Sesat dan Yang Ngamuk

Yang Sesat dan Yang Ngamuk

Posted by Unknown  |  at  2:27 AM


 



Oleh: KH. A. Mustofa Bisri

Karena melihat sepotong, tidak sejak awal, saya mengira massa yang
ditayangkan TV itu adalah orang-orang yang sedang kesurupan masal.
Soalnya, mereka seperti kalap. Ternyata, menurut istri saya yang
menonton tayangan berita sejak awal, mereka itu adalah orang-orang yang
ngamuk terhadap kelompok Ahmadiyah yang dinyatakan sesat oleh MUI.




Saya
sendiri tidak mengerti kenapa orang -yang dinyatakan- sesat harus
diamuk seperti itu? Ibaratnya, ada orang Semarang bertujuan ke Jakarta,
tapi ternyata tersesat ke Surabaya, masak kita -yang tahu bahwa orang
itu sesat- menempelenginya. Aneh dan lucu.

Konon orang-orang yang ngamuk itu adalah orang-orang Indonesia yang
beragama Islam. Artinya, orang-orang yang berketuhanan Allah Yang
Mahaesa dan berkemanusiaan adil dan beradab. Kita lihat imam-imam
mereka yang beragitasi dengan garang di layar kaca itu kebanyakan
mengenakan busana Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Kalau benar mereka orang-orang Islam pengikut Nabi Muhammad SAW,
mengapa mereka tampil begitu sangar, mirip preman? Seolah-olah mereka
tidak mengenal pemimpin agung mereka, Rasulullah SAW.

Kalau massa yang hanya makmum, itu masih bisa dimengerti. Mereka
hanyalah mengikuti telunjuk imam-imam mereka. Tapi, masak imam-imam
-yang mengaku pembela Islam itu- tidak mengerti misi dan ciri Islam
yang rahmatan lil ’aalamiin, tidak hanya rahmatan lithaaifah
makhshuushah (golongan sendiri). Masak mereka tidak tahu bahwa pemimpin
agung Islam, Rasulullah SAW, adalah pemimpin yang akhlaknya paling
mulia dan diutus Allah untuk menyempurnakan akhlak manusia.

Masak mereka tidak pernah membaca, misalnya ayat "Ya ayyuhalladziina
aamanuu kuunuu qawwamiina lillah syuhadaa-a bilqisthi…al-aayah" (Q. 5:
8). Artinya, wahai orang-orang yang beriman jadilah kamu
penegak-penegak kebenaran karena Allah dan saksi-saksi yang adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu kepada suatu kaum menyeret kamu untuk
berlaku tidak adil. Berlaku adillah; adil itu lebih dekat kepada takwa.
Takwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang kau
kerjakan.

Apakah mereka tidak pernah membaca kelembutan dan kelapangdadaan Nabi
Muhammad SAW atau membaca firman Allah kepada beliau, "Fabimaa rahmatin
minaLlahi linta lahum walau kunta fazhzhan ghaliizhal qalbi lanfaddhuu
min haulika… al-aayah" (Q. 3: 159). Artinya, maka disebabkan rahmat
dari Allah-lah engkau berperangai lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya engkau kasar dan berhati kejam, niscaya mereka akan lari
menjauhimu…"

Tak Mengerti

Sungguh saya tidak mengerti jalan pikiran atau apa yang merasuki
pikiran mereka sehingga mereka tidak mampu bersikap tawaduk penuh
pengayoman seperti dicontoh-ajarkan Rasulullah SAW di saat menang.
Atau, sekadar membayangkan bagaimana seandainya mereka yang merupakan
pihak minoritas (kalah) dan kelompok yang mereka hujat berlebihan itu
mayoritas (menang).

Sebagai kelompok mayoritas, mereka tampak sekali -seperti kata orang
Jawa- tidak tepa salira. Apakah mereka mengira bahwa Allah senang
dengan orang-orang yang tidak tepo saliro, tidak menenggang rasa? Yang
jelas Allah, menurut Rasul-Nya, tidak akan merahmati mereka yang tidak
berbelas kasihan kepada orang.

Saya heran mengapa ada -atau malah tidak sedikit- orang yang sudah
dianggap atau menganggap diri pemimpin bahkan pembela Islam, tapi
berperilaku kasar dan pemarah. Tidak mencontoh kearifan dan kelembutan
Sang Rasul, pembawa Islam itu sendiri. Mereka malah mencontoh dan
menyugesti kebencian terhadap mereka yang dianggap sesat.

Apakah mereka ingin meniadakan ayat dakwah? Ataukah, mereka memahami
dakwah sebagai hanya ajakan kepada mereka yang tidak sesat saja?

Atau? Kelihatannya kok tidak mungkin kalau mereka sengaja berniat
membantu menciptakan citra Islam sebagai agama yang kejam dan ganas
seperti yang diinginkan orang-orang bodoh di luar sana. Tapi… (sumber: gusmus.net)



Hari Pendidikan Nasional

Hari Pendidikan Nasional

Posted by Unknown  |  at  1:51 AM

Oleh : Redaksi



HARI ini, jum`at 2 Mei 2008 Bangsa Indonesia
memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Pada Hardiknas kali ini,
pemerintah dalam hal ini Depdiknas berhasrat untuk menghasilkan insan Indonesia cerdas komprehensif dan kompetitif, meliputi cerdas spiritual, cerdas emosional
dan sosial, cerdas inteletual, cerdas kinestetik dan kompetitif





Khusus menyikapi insan Indonesia
yang cerdas spiritual adalah manusia yang mampu mengaktualisasi diri melalui
hati untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan dan ketaqwaan.



Sedangkan cerdas emosional dan sosial adalah merupakan aktualisasi diri dari
olah rasa untuk meningkatkan sensitifitas dan apresiatifitas akan kehalusan dan
keindahan seni, budaya, demokratis, simpatik, dan ceria.  Sedangkan cerdas intelektual merupakan olah
pikir untuk memperoleh kompetensi, kemandirian dan ilmu pengetahuan teknologi
(iptek), kritis, keratif, serta imajinatif.

Menguraikan refleksi Hardiknas, yang dimaksud dengan cerdas kinestetika
olahraga, berguna untuk mewujudkan insan sehat, bugar, berdaya daya, terampil,
tringginas dan adiraga. “Dan terakhir, insan Indonesia juga harus kompetitif,
yang berkepribadian unggul, mempunyai semangat juang tinggi, mandiri, pantang
menyerah, pembina jejaringan, bersahabat, inovatif, produktif, sadar mutu,
berorientasi global dan mau belajar terus menerus". Mudah-mudahan melalaui
Peringatan Hari Pendidikan Nasional ini pendidikan Pesantren mampu menghasilkan
insan-insan yang cerdas komprehensif dan mampu berkompetitif. Amin.

Hari Pendidikan Nasional

Hari Pendidikan Nasional

Posted by Unknown  |  at  1:51 AM

Oleh : Redaksi



HARI ini, jum`at 2 Mei 2008 Bangsa Indonesia
memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Pada Hardiknas kali ini,
pemerintah dalam hal ini Depdiknas berhasrat untuk menghasilkan insan Indonesia cerdas komprehensif dan kompetitif, meliputi cerdas spiritual, cerdas emosional
dan sosial, cerdas inteletual, cerdas kinestetik dan kompetitif





Khusus menyikapi insan Indonesia
yang cerdas spiritual adalah manusia yang mampu mengaktualisasi diri melalui
hati untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan dan ketaqwaan.



Sedangkan cerdas emosional dan sosial adalah merupakan aktualisasi diri dari
olah rasa untuk meningkatkan sensitifitas dan apresiatifitas akan kehalusan dan
keindahan seni, budaya, demokratis, simpatik, dan ceria.  Sedangkan cerdas intelektual merupakan olah
pikir untuk memperoleh kompetensi, kemandirian dan ilmu pengetahuan teknologi
(iptek), kritis, keratif, serta imajinatif.

Menguraikan refleksi Hardiknas, yang dimaksud dengan cerdas kinestetika
olahraga, berguna untuk mewujudkan insan sehat, bugar, berdaya daya, terampil,
tringginas dan adiraga. “Dan terakhir, insan Indonesia juga harus kompetitif,
yang berkepribadian unggul, mempunyai semangat juang tinggi, mandiri, pantang
menyerah, pembina jejaringan, bersahabat, inovatif, produktif, sadar mutu,
berorientasi global dan mau belajar terus menerus". Mudah-mudahan melalaui
Peringatan Hari Pendidikan Nasional ini pendidikan Pesantren mampu menghasilkan
insan-insan yang cerdas komprehensif dan mampu berkompetitif. Amin.

Hilangkan Keriput dengan Tomat

Hilangkan Keriput dengan Tomat

Posted by Unknown  |  at  6:14 PM

Oleh: Redaksi

TomtoApa sih rahasia awet muda? Ternyata tidak susah bahkan dengan nutrisi yang murah meriah. Jawabannya itu dengan makan tomat pada setiap hidangan yang Anda santap niscaya kulit Anda akan tetap terjaga.


Pizza, spageti, atau makanan lainnya bisa menjadi alat baru untuk
memerangi efek sinar matahari dan keriput pada kulit.Tim peneliti dari
British Society for Investigative Dermatology menemukan bahwa
mengonsumsi lima sendok makan saus tomat per hari bisa membantu
memperbaiki kulit dan melindunginya dari efek sinar ultraviolet. Tim
peneliti yang merupakan gabungan dari Universitas Manchester dan
Newcastle itu memulai kajiannya terhadap khasiat tomat ini dengan
melibatkan 10 orang responden.Ternyata, tomat ampuh mencegah penuaan
dini,bahkan pada pasien penyakit kanker.

Para peneliti menemukan kandungan antioksidan dalam tomat yang disebut
lycopene. Antioksidan inilah yang berperan memberikan manfaat bagi
kulit. Sementara itu,kandungan zat penting dalam tomat akan mencapai
konsentrasi optimal apabila dimasak dengan benar. Selain itu,
antioksidan tersebut juga mengurangi risiko terkena penyakit kanker
prostat.

Para peneliti menyimpulkan zat antioksidan pada tomat tersebut juga
memberikan perlindungan kulit dari efek negatif sinar matahari.
Awalnya, para peneliti memberikan sekitar 55 gram saus tomat standar
kepada 10 responden.Dalam saus tomat itu banyak sekali kandungan tomat
asli. Selain itu, para responden juga diberi 10 gram minyak zaitun per
hari. Untuk uji coba lainnya,mereka hanya diberi minyak zaitun. Setelah
dilakukan percobaan tiga bulan, kulit dari responden yang mengonsumsi
saus tomat menunjukkan 33% lebih terlindungi dari terbakar sinar
matahari. Ini setara khasiat dari krim sinar matahari dan prokolagen
level tinggi. Prokolagen merupakan molekul yang memberi kulit nutrisi
dan menjaganya tetap kencang. Uji coba tersebut juga menggunakan sinar
lampu ultraviolet.

’’Diet menggunakan tomat bisa meningkatkan level prokolagen dalam kulit
secara signifikan. Ini bisa meningkatkan level perbaikan kembali kulit
yang telah mengalami penuaan,” papar Ketua Tim Peneliti Profesor Lesley
Rhodes, seorang ahli dermatologi pada Universitas Manchester. Menurut
dia, tingkat takaran tomat yang diberikan kepada responden tidaklah
terlalu besar. Meski kuantitasnya kecil,ternyata mampu memberikan
manfaat cukup signifikan.

Karena itulah, dia menilai tomat sangat potensial sebagai nutrisi
tambahan yang sangat membantu. Bukan sekadar cara alternatif selain
menggunakan krim antisinar matahari. Namun, ini masih penelitian awal
dan singkat sehingga tim peneliti masih memerlukan penelitian lanjutan
guna mendapatkan analisis ilmiah tentang manfaatmanfaat dari lycopene
bagi kulit. Untuk itu, mereka tidak merekomendasikan kepada masyarakat
agar meninggalkan penggunaan krim antisinar matahari dan menggantinya
dengan tomat.

Dr Colin Holden dari Asosiasi Dermatologi Inggris menyatakan, hingga
saat ini data dan hasil kajian tentang manfaat lycopene masih
minim.Meski demikian,dia sepakat dengan hasil penelitian Profesor
Rhodes dan kawan-kawannya, yakni diet yang kaya akan kandungan
antioksidan dari tomat bisa menyediakan senjata ekstra untuk memerangi
efek sinar matahari. ’’Memakan tomat memang tidak akan membuatmu
menjadi tidak terkalahkan oleh sinar matahari. Namun,mungkin itu sangat
bermanfaat sebagai tambahan bagi perlindungan kulit kita,” tutur
Profesor Mark Birch-Machin dari Universitas Newcastle. Terpisah,hasil
penelitian tim ilmuwan dari Italia menemukan bahwa tomat yang ditanam
dengan irigasi air asin bisa mengoptimalkan khasiat kandungannya.
Riccardo Izzo dan koleganya menemukan bahwa tomat memiliki banyak
khasiat, di antaranya untuk melawan kanker prostat dan penyakit
jantung. Untuk itu, dia sangat merekomendasikan penanaman tomat
menggunakan media tanam tanah yang dialiri banyak air asin.

Meskipun manfaat air asin untuk mempercepat pertumbuhan tanaman tomat
sangat sedikit, manfaatnya justru pada kandungannya yang menjadi
optimal. Perbandingan pertumbuhannya hanya sebesar 12% bagi tomat yang
ditanam dengan medium air asin dan air tawar.Namun,para peneliti
menemukan bahwa tomat yang ditanam di medium tanah dengan air
asinmemilikikandunganvitaminC, E,dihydrolipoic acid,dan chlorogenic
acid dalam level lebih tinggi.(BBC/- ScienceDaily/abdul malik)

Copyright © 2013 Blog Backup Buntet Pesantren. WP Theme-junkie converted by BloggerTheme9
Blogger template. Proudly Powered by Blogger.
back to top