Tirakat Mbah Muqoyyim saat Hijrah ke Buntet

Tirakat Mbah Muqoyyim saat Hijrah ke Buntet

Posted by Unknown  |  at  3:18 PM

Oleh: Redaksi
NAMA Buntet Pesantren sudah cukup dikenal. Setidaknya oleh kebanyakan masyarakat pesantren di Indonesia. Bahkan pesantren besar di Jawa Barat jika ditelusuri terkait dengan Buntet. Padahal jika mau jujur Buntet itu sendiri sebuah tempat yang sangat kecil, sebuah dusun bahkan bukan desa seperti disangka orang. Ada sebuah tirakat yang dilakukan oleh pendiri Buntet saat hijrah ke tanah ini dan diduga kuat berusaha meniru hijrah Rasulullah saw dalam membangun kota Madinah. Masa sih?


Sebelum penulis membahas tirakat Mbah Muqoyyim, kita perlu mengingat kembali sejarah dua kota yang paling banyak dikunjungi karena kemuliaannya: Makkah dan Madinah. Nabi Muhammad saw menyebut dua kota ini dengan sebutan "tanah haram" seperti ditulis Syekh Maliki Al Husaini, mengutip hadits Rasulullah saw: Inna ibrahim harrama makkah wainni harromal madinah. " Sesungguhnya, Nabi Ibrahim A.S. memiliki Mekkah sebagai tanah haramnya, dan Madinah sebagai tanah haramku (Nabi saw).  Jadi tanah haram itu bukan bikinan atau sebutan orang belakangan tetapi dari sabda Rasul saw. Baru kemudian orang menyebutkan dua tanah mulia itu dengan sebutan haromain.

Yastrib  bermakna fasad (rusak)
Menurut penuturan Habib Maliki (ibid), dunia itu ada tiga titik. Satu titik ada di Madinah yang dulunya disebut Yatsrib.  Rasulullah saw bersabda: "Orang yang sekarang menyebut kata Yatsrib harus istighfar kepada Allah. (al-hadits riwayat Imam Ahmad ). Karenanya penyebutan Yatsrib itu tidak dikehendaki oleh Rasulullah. Sebab Yatsrib searti dengan rusak, celaka, caci maki." Karenannya digantilah Yatsirb itu dengan Madinah. Kota agama, kota hijrah dan lain-lain.

Ketika Nabi hijrah ke sana, ada dua kelompok:
  1. Orang yang hijrah ke Madinah karena menghindar
  2. Karena mencari wanita. (ada yang cari wanita ada yang dunia dll)

Dari hal itu kemudian Nabi saw "menyindir" seperti dalam hadis yang sangat tenar, innamal a'malu binniyatiwaman kanat hijrotuhu … Lahirnya hadits ini, konon, karena ketka itu di Madinah ada seorang janda yang cantik sekali. Kemasyhurannya itu hingga ke Makkah. Makanya rame sekali saat Nabi Hijrah. Namanya adalah Umruul Qois.

Barang siapa yang datang di Madinah. Kemudian banyak memakan makanan di sana, banyak minum maka ia mendapatkah keberkahan. Makanya bagi yang berkunjung ke Kota Madinah sebaiknya nikmatilah makan-makanan di sana. Sebab berkah sekali produk yang berasal dari tanah di situ. Salah satu yang adalah korma ajwah. Orang yang makan hingga 7 butir maka dijamin. (tesebut dalam kitab ajwa atau nadiroh).

Kenapa berkah
Karena Nabi saw secara khusus berdoa untuk "keberkahan" kota Madinah sendiri secara langsung.

والمدينة المنورة بلدة مباركة الطعام والشراب، لأن النبي صلى الله عليه وسلم دعا لاهلها بالبركة في صاعهم ومدهم ومكيالهم، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن الدجال لا يطاء مكة ولا المدينة وأنه يجيء ينزل في ناحية المدينة، فترجف ثلاث رجفات، فيخرج إليه كل كافر ومنافق"

Buntet Pesantren
Mbah Muqoyim salah satu ulama Cirebon yang tidak lagi berdakwah di kalangan kerjaaan Cirebon, akhirnya mendirikan pesantren Buntet. Salah satu upaya yang dilakukan beliau saat hijrah ke buntet adalah mirip seperti yang dilakukan oleh Nabi saw. Jika Nabi saw berdoa untuk Madinah, maka Mbah Muqoyim bertirakat dengan berpuasa 9 tahun.

Tentu saja karena Mbah Muqoyim merasa doif dibanding Nabi saw. Karenanya, puasa 9 tahun dijalani sebagai tirakat doa. Masing-masing tiga tahun itu terdiri dari : puasa 3 tahun untuk memuasai para santri Buntet, 3 tahun berikutnya untuk keluarga dan tanah Buntet sendiri.

Yang menarik dari cerita yang berkembang dikalangan kyai Buntet adalah Mbah Muqoyim, sahurnya  "sega aking" nasi yang dikeringkan. Caranya cukup unik, beliau kalau mau sahur, mendekati sega aking yang ditempatkan dalam sebuah wadah yang terbuat dari kantong. Lalu dengan menggunakan pena cocor bebak, pena khas santri zaman dahulu, dimasukkanlah pena cocor bebek itu ke dalam wadah untuk mengambil nasi aking. Dalam satu kali mengambil berapapun yang didapatnya itulah yang dipakai untuk berbuka.

Dalam pandangan kyai Buntet, perbuatan Mbah Muqoyim ini konon untuk meghilangkan rasa nikmatnya nasi sehingga menggunakan sega aking yang kering. Karena beliau tidak mau memanjakan jasad. Tapi dalam rangka memanjakan ruh.

Jika dalam kitaba ajwa dikatakan apabila memakan 7 butir qorma ajwa, sihir pun tidak bakal mempan, maka begitulah mbah Muqoyim hanya memakan segelintir nasi aking sehingga ruhnya yang lebih sehat ketimbang jasadnya. Namun jangan heran, jika sihirpun juga tidak mempan.

Kehebatan lain dari madinah
Inna daajjala la yaqou ilaa makkah wamadinah: Dajjal tidak akan berani menginjak Makkah dan Madinah.

Karenanya, orang yang belum pernah ke sana diharapkan pergi ke madinah saat haji. Sebab di sana kita akan setor muka dengan kanjeng Nabi Muhammad saw. Insya Allah pasti mendapat syafaat.

Kedua, Madinah itu tidak akan terkena wabah yang ditakutkan di dunia. Misalnya kalau dulu orang menyebut cacar sekarang bernama AIDS/HIV.  Tidak bakal ada … Laa yadhuluhaa at to'uun, penyakit toun tidak akan samapi di sana.  

Menurut catatan  di kitab, penyakit-penyakit  itu keluarnya dari kawah-kawah gunung. Makanya gunung-gunung  di sekitar Madinah sudah dijamin tidak menyebarkan penyakit sebab sudah ditongkrongi oleh malaikat. Sampai kapanpn tidak akan pernah menjamah kota madinah.

Hal ini karena Nabi saw secara langsung berdoa agar gunung itu tidak mengeluarkan penyakit dan menyebarkan penyakit kepada penduduk madinah:  Allahumma….. hai penyakit jauhlah kamu hingga 7 kilo.

Keistimewaan lain kota Madinah adalah Nabi saw suka sekali pergi ke kubah. Kata Nabi: assolatu fi masjidi qSuba ka umroh. Solat di masjid quba laksana umroh.

Singkatnya, jika ada orang yang digandrungi oleh masyarakat, tentunya tokoh ini benar-benar peduli terhadap lingkungannya. Bukan saja kepada personal penduduknya tetapi juga kepada struktur geogolisnya. Seperti Nabi saw berdoa untuk keberkahan kota Madihan sebagai pusat penyebaran agama kala itu.

Dan begitulah yang dilakukan oleh Mbah Muqoyim di Buntet Pesantren. Beliau berodoa hingga 9 tahun demi tanahnya, santrinya, keluarganya. Dugaan penulis, semata-mata lillahi ta'ala dengan mengikuti cara-cara Nabi dalam mengembangkan sebuah struktur organisasi keagamaan.

Karennaya, jika ada orang alim di suatu wilayah lalu wilayah sekitarnya itu tidak ada apa-apa dalam hal bahaya dan segala macam gangguan bagi pendudduknya, itu kita harus yakin, bahwa ulama di wilayah itu sudah mendoakannya seperti yang dilakukan Nabi saw. Namun jika ulama (pemimpin) itu tidak mendoakan wilayah sekitarnya maka tentu derajatnya belum mencapai sebutan ustadz/kyai/ulama. Justru kalau bisa mereka itu hendaknya mau meniru akhlaq rosululllah saw.

Tentu bukan bermaksud menamakan Buntet dengan Madinah, namun kata kunci dari tulisan ini adalah seorang alim yang berada dalam satu wilayah maka ia akan peduli pada lingkungannya. Semata-mata untuk keselmatan umatnya. Karenanya kita berhadap orang yang memasuki Buntet Pesantren menjadi aman, damai dan tentram. Disamping itu, berkat doa-doa para ulama di sana, diharapkan tidak ada penyakit berhaya yang menyebar ke pesantren tercinta kita. Wallahu a'alam.

Referensi:
Adz Dzakhooir Muhammadiyah, lil alim al Fadil Sayid bin Alawy Al Maliky Al Husaini khodimul Haromain Assyarif bil baladil Haram. Halaman 96-97

من الكتاب الذ خائر المحمدية  للعالم الفاضل السيد بن علوي الماليكي الحسني خاد العلم الشريف بالبلد الحرام. صفحة: 96 - 97

Tirakat Mbah Muqoyyim saat Hijrah ke Buntet

Tirakat Mbah Muqoyyim saat Hijrah ke Buntet

Posted by Unknown  |  at  3:18 PM

Oleh: Redaksi

NAMA Buntet Pesantren sudah cukup dikenal. Setidaknya oleh kebanyakan masyarakat pesantren di Indonesia. Bahkan pesantren besar di Jawa Barat jika ditelusuri terkait dengan Buntet. Padahal jika mau jujur Buntet itu sendiri sebuah tempat yang sangat kecil, sebuah dusun bahkan bukan desa seperti disangka orang. Ada sebuah tirakat yang dilakukan oleh pendiri Buntet saat hijrah ke tanah ini dan diduga kuat berusaha meniru hijrah Rasulullah saw dalam membangun kota Madinah. Masa sih?

 


Sebelum penulis membahas tirakat Mbah Muqoyyim, kita perlu mengingat kembali sejarah dua kota yang paling banyak dikunjungi karena kemuliaannya: Makkah dan Madinah. Nabi Muhammad saw menyebut dua kota ini dengan sebutan "tanah haram" seperti ditulis Syekh Maliki Al Husaini, mengutip hadits Rasulullah saw: Inna ibrahim harrama makkah wainni harromal madinah. " Sesungguhnya, Nabi Ibrahim A.S. memiliki Mekkah sebagai tanah haramnya, dan Madinah sebagai tanah haramku (Nabi saw).  Jadi tanah haram itu bukan bikinan atau sebutan orang belakangan tetapi dari sabda Rasul saw. Baru kemudian orang menyebutkan dua tanah mulia itu dengan sebutan haromain.

 

Yastrib  bermakna fasad (rusak)

Menurut penuturan Habib Maliki (ibid), dunia itu ada tiga titik. Satu titik ada di Madinah yang dulunya disebut Yatsrib.  Rasulullah saw bersabda: "Orang yang sekarang menyebut kata Yatsrib harus istighfar kepada Allah. (al-hadits riwayat Imam Ahmad ). Karenanya penyebutan Yatsrib itu tidak dikehendaki oleh asulullah. Sebab Yatsrib searti dengan rusak, celaka, caci maki." Karenannya digantilah Yatsirb itu dengan Madinah. Kota agama, kota hijrah dan lain-lain.

 

Ketika Nabi hijrah ke sana, ada dua kelompok:

  1. Orang yang hijrah ke Madinah karena menghindar
  2. Karena mencari wanita. (ada yang cari wanita ada yang dunia dll)

 

Dari hal itu kemudian Nabi saw "menyindir" seperti dalam hadis yang sangat tenar, innamal a'malu binniyatiwaman kanat hijrotuhu … Lahirnya hadits ini, konon, karena ketka itu di Madinah ada seorang janda yang cantik sekali. Kemasyhurannya itu hingga ke Makkah. Makanya rame sekali saat Nabi Hijrah. Namanya adalah Umruul Qois.

 

Barang siapa yang datang di Madinah. Kemudian banyak memakan makanan di sana, banyak minum maka ia mendapatkah keberkahan. Makanya bagi yang berkunjung ke Kota Madinah sebaiknya nikmatilah makan-makanan di sana. Sebab berkah sekali produk yang berasal dari tanah di situ. Salah satu yang adalah korma ajwah. Orang yang makan hingga 7 butir maka dijamin. (tesebut dalam kitab ajwa atau nadiroh).

 

Kenapa berkah

Karena Nabi saw secara khusus berdoa untuk "keberkahan" kota Madinah sendiri secara langsung.

 

والمدينة المنورة بلدة مباركة الطعام والشراب، لأن النبي صلى الله عليه وسلم دعا لاهلها بالبركة في صاعهم ومدهم ومكيالهم، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن الدجال لا يطاء مكة ولا المدينة وأنه يجيء ينزل في ناحية المدينة، فترجف ثلاث رجفات، فيخرج إليه كل كافر ومنافق"

 

Buntet Pesantren

Mbah Muqoyim salah satu ulama Cirebon yang tidak lagi berdakwah di kalangan kerjaaan Cirebon, akhirnya mendirikan pesantren Buntet. Salah satu upaya yang dilakukan beliau saat hijrah ke buntet adalah mirip seperti yang dilakukan oleh Nabi saw. Jika Nabi saw berdoa untuk Madinah, maka Mbah Muqoyim bertirakat dengan berpuasa 9 tahun.

 

Tentu saja karena Mbah Muqoyim merasa doif dibanding Nabi saw. Karenanya, puasa 9 tahun dijalani sebagai tirakat doa. Masing-masing tiga tahun itu terdiri dari : puasa 3 tahun untuk memuasai para santri Buntet, 3 tahun berikutnya untuk keluarga dan tanah Buntet sendiri.

 

Yang menarik dari cerita yang berkembang dikalangan kyai Buntet adalah Mbah Muqoyim, sahurnya  "sega aking" nasi yang dikeringkan. Caranya cukup unik, beliau kalau mau sahur, mendekati sega aking yang ditempatkan dalam sebuah wadah yang terbuat dari kantong. Lalu dengan menggunakan pena cocor bebak, pena khas santri zaman dahulu, dimasukkanlah pena cocor bebek itu ke dalam wadah untuk mengambil nasi aking. Dalam satu kali mengambil berapapun yang didapatnya itulah yang dipakai untuk berbuka.

 

Dalam pandangan kyai Buntet, perbuatan Mbah Muqoyim ini konon untuk meghilangkan rasa nikmatnya nasi sehingga menggunakan sega aking yang kering. Karena beliau tidak mau memanjakan jasad. Tapi dalam rangka memanjakan ruh.

 

Jika dalam kitaba ajwa dikatakan apabila memakan 7 butir qorma ajwa, sihir pun tidak bakal mempan, maka begitulah mbah Muqoyim hanya memakan segelintir nasi aking sehingga ruhnya yang lebih sehat ketimbang jasadnya. Namun jangan heran, jika sihirpun juga tidak mempan.

 

Kehebatan lain dari madinah

Inna daajjala la yaqou ilaa makkah wamadinah: Dajjal tidak akan berani menginjak Makkah dan Madinah.

 

Karenanya, orang yang belum pernah ke sana diharapkan pergi ke madinah saat haji. Sebab di sana kita akan setor muka dengan kanjeng Nabi Muhammad saw. Insya Allah pasti mendapat syafaat.

 

Kedua, Madinah itu tidak akan terkena wabah yang ditakutkan di dunia. Misalnya kalau dulu orang menyebut cacar sekarang bernama AIDS/HIV.  Tidak bakal ada … Laa yadhuluhaa at to'uun, penyakit toun tidak akan samapi di sana.  

 

Menurut catatan  di kitab, penyakit-penyakit  itu keluarnya dari kawah-kawah gunung. Makanya gunung-gunung  di sekitar Madinah sudah dijamin tidak menyebarkan penyakit sebab sudah ditongkrongi oleh malaikat. Sampai kapanpn tidak akan pernah menjamah kota madinah.

 

Hal ini karena Nabi saw secara langsung berdoa agar gunung itu tidak mengeluarkan penyakit dan menyebarkan penyakit kepada penduduk madinah:  Allahumma….. hai penyakit jauhlah kamu hingga 7 kilo.

 

Keistimewaan lain kota Madinah adalah Nabi saw suka sekali pergi ke kubah. Kata Nabi: assolatu fi masjidi qSuba ka umroh. Solat di masjid quba laksana umroh.

 

Singkatnya, jika ada orang yang digandrungi oleh masyarakat, tentunya tokoh ini benar-benar peduli terhadap lingkungannya. Bukan saja kepada personal penduduknya tetapi juga kepada struktur geogolisnya. Seperti Nabi saw berdoa untuk keberkahan kota Madihan sebagai pusat penyebaran agama kala itu.

 

Dan begitulah yang dilakukan oleh Mbah Muqoyim di Buntet Pesantren. Beliau berodoa hingga 9 tahun demi tanahnya, santrinya, keluarganya. Dugaan penulis, semata-mata lillahi ta'ala dengan mengikuti cara-cara Nabi dalam mengembangkan sebuah struktur organisasi keagamaan.

 

Karennaya, jika ada orang alim di suatu wilayah lalu wilayah sekitarnya itu tidak ada apa-apa dalam hal bahaya dan segala macam gangguan bagi pendudduknya, itu kita harus yakin, bahwa ulama di wilayah itu sudah mendoakannya seperti yang dilakukan Nabi saw. Namun jika ulama (pemimpin) itu tidak mendoakan wilayah sekitarnya maka tentu derajatnya belum mencapai sebutan ustadz/kyai/ulama. Justru kalau bisa mereka itu hendaknya mau meniru akhlaq rosululllah saw.

 

Tentu bukan bermaksud menamakan Buntet dengan Madinah, namun kata kunci dari tulisan ini adalah seorang alim yang berada dalam satu wilayah maka ia akan peduli pada lingkungannya. Semata-mata untuk keselmatan umatnya. Karenanya kita berhadap orang yang memasuki Buntet Pesantren menjadi aman, damai dan tentram. Disamping itu, berkat doa-doa para ulama di sana, diharapkan tidak ada penyakit berhaya yang menyebar ke pesantren tercinta kita. Wallahu a'alam.

 

Referensi:

Adz Dzakhooir Muhammadiyah, lil alim al Fadil Sayid bin Alawy Al Maliky Al Husaini khodimul Haromain Assyarif bil baladil Haram. Halaman 96-97

 

من الكتاب الذ خائر المحمدية  للعالم الفاضل السيد بن علوي الماليكي الحسني خاد العلم الشريف بالبلد الحرام. صفحة: 96 - 97

 

Tirakat Mbah Muqoyyim saat Hijrah ke Buntet

Tirakat Mbah Muqoyyim saat Hijrah ke Buntet

Posted by Unknown  |  at  3:18 PM

Oleh: Redaksi

NAMA Buntet Pesantren sudah cukup dikenal. Setidaknya oleh kebanyakan masyarakat pesantren di Indonesia. Bahkan pesantren besar di Jawa Barat jika ditelusuri terkait dengan Buntet. Padahal jika mau jujur Buntet itu sendiri sebuah tempat yang sangat kecil, sebuah dusun bahkan bukan desa seperti disangka orang. Ada sebuah tirakat yang dilakukan oleh pendiri Buntet saat hijrah ke tanah ini dan diduga kuat berusaha meniru hijrah Rasulullah saw dalam membangun kota Madinah. Masa sih?

 


Sebelum penulis membahas tirakat Mbah Muqoyyim, kita perlu mengingat kembali sejarah dua kota yang paling banyak dikunjungi karena kemuliaannya: Makkah dan Madinah. Nabi Muhammad saw menyebut dua kota ini dengan sebutan "tanah haram" seperti ditulis Syekh Maliki Al Husaini, mengutip hadits Rasulullah saw: Inna ibrahim harrama makkah wainni harromal madinah. " Sesungguhnya, Nabi Ibrahim A.S. memiliki Mekkah sebagai tanah haramnya, dan Madinah sebagai tanah haramku (Nabi saw).  Jadi tanah haram itu bukan bikinan atau sebutan orang belakangan tetapi dari sabda Rasul saw. Baru kemudian orang menyebutkan dua tanah mulia itu dengan sebutan haromain.

 

Yastrib  bermakna fasad (rusak)

Menurut penuturan Habib Maliki (ibid), dunia itu ada tiga titik. Satu titik ada di Madinah yang dulunya disebut Yatsrib.  Rasulullah saw bersabda: "Orang yang sekarang menyebut kata Yatsrib harus istighfar kepada Allah. (al-hadits riwayat Imam Ahmad ). Karenanya penyebutan Yatsrib itu tidak dikehendaki oleh asulullah. Sebab Yatsrib searti dengan rusak, celaka, caci maki." Karenannya digantilah Yatsirb itu dengan Madinah. Kota agama, kota hijrah dan lain-lain.

 

Ketika Nabi hijrah ke sana, ada dua kelompok:

  1. Orang yang hijrah ke Madinah karena menghindar
  2. Karena mencari wanita. (ada yang cari wanita ada yang dunia dll)

 

Dari hal itu kemudian Nabi saw "menyindir" seperti dalam hadis yang sangat tenar, innamal a'malu binniyatiwaman kanat hijrotuhu … Lahirnya hadits ini, konon, karena ketka itu di Madinah ada seorang janda yang cantik sekali. Kemasyhurannya itu hingga ke Makkah. Makanya rame sekali saat Nabi Hijrah. Namanya adalah Umruul Qois.

 

Barang siapa yang datang di Madinah. Kemudian banyak memakan makanan di sana, banyak minum maka ia mendapatkah keberkahan. Makanya bagi yang berkunjung ke Kota Madinah sebaiknya nikmatilah makan-makanan di sana. Sebab berkah sekali produk yang berasal dari tanah di situ. Salah satu yang adalah korma ajwah. Orang yang makan hingga 7 butir maka dijamin. (tesebut dalam kitab ajwa atau nadiroh).

 

Kenapa berkah

Karena Nabi saw secara khusus berdoa untuk "keberkahan" kota Madinah sendiri secara langsung.

 

والمدينة المنورة بلدة مباركة الطعام والشراب، لأن النبي صلى الله عليه وسلم دعا لاهلها بالبركة في صاعهم ومدهم ومكيالهم، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن الدجال لا يطاء مكة ولا المدينة وأنه يجيء ينزل في ناحية المدينة، فترجف ثلاث رجفات، فيخرج إليه كل كافر ومنافق"

 

Buntet Pesantren

Mbah Muqoyim salah satu ulama Cirebon yang tidak lagi berdakwah di kalangan kerjaaan Cirebon, akhirnya mendirikan pesantren Buntet. Salah satu upaya yang dilakukan beliau saat hijrah ke buntet adalah mirip seperti yang dilakukan oleh Nabi saw. Jika Nabi saw berdoa untuk Madinah, maka Mbah Muqoyim bertirakat dengan berpuasa 9 tahun.

 

Tentu saja karena Mbah Muqoyim merasa doif dibanding Nabi saw. Karenanya, puasa 9 tahun dijalani sebagai tirakat doa. Masing-masing tiga tahun itu terdiri dari : puasa 3 tahun untuk memuasai para santri Buntet, 3 tahun berikutnya untuk keluarga dan tanah Buntet sendiri.

 

Yang menarik dari cerita yang berkembang dikalangan kyai Buntet adalah Mbah Muqoyim, sahurnya  "sega aking" nasi yang dikeringkan. Caranya cukup unik, beliau kalau mau sahur, mendekati sega aking yang ditempatkan dalam sebuah wadah yang terbuat dari kantong. Lalu dengan menggunakan pena cocor bebak, pena khas santri zaman dahulu, dimasukkanlah pena cocor bebek itu ke dalam wadah untuk mengambil nasi aking. Dalam satu kali mengambil berapapun yang didapatnya itulah yang dipakai untuk berbuka.

 

Dalam pandangan kyai Buntet, perbuatan Mbah Muqoyim ini konon untuk meghilangkan rasa nikmatnya nasi sehingga menggunakan sega aking yang kering. Karena beliau tidak mau memanjakan jasad. Tapi dalam rangka memanjakan ruh.

 

Jika dalam kitaba ajwa dikatakan apabila memakan 7 butir qorma ajwa, sihir pun tidak bakal mempan, maka begitulah mbah Muqoyim hanya memakan segelintir nasi aking sehingga ruhnya yang lebih sehat ketimbang jasadnya. Namun jangan heran, jika sihirpun juga tidak mempan.

 

Kehebatan lain dari madinah

Inna daajjala la yaqou ilaa makkah wamadinah: Dajjal tidak akan berani menginjak Makkah dan Madinah.

 

Karenanya, orang yang belum pernah ke sana diharapkan pergi ke madinah saat haji. Sebab di sana kita akan setor muka dengan kanjeng Nabi Muhammad saw. Insya Allah pasti mendapat syafaat.

 

Kedua, Madinah itu tidak akan terkena wabah yang ditakutkan di dunia. Misalnya kalau dulu orang menyebut cacar sekarang bernama AIDS/HIV.  Tidak bakal ada … Laa yadhuluhaa at to'uun, penyakit toun tidak akan samapi di sana.  

 

Menurut catatan  di kitab, penyakit-penyakit  itu keluarnya dari kawah-kawah gunung. Makanya gunung-gunung  di sekitar Madinah sudah dijamin tidak menyebarkan penyakit sebab sudah ditongkrongi oleh malaikat. Sampai kapanpn tidak akan pernah menjamah kota madinah.

 

Hal ini karena Nabi saw secara langsung berdoa agar gunung itu tidak mengeluarkan penyakit dan menyebarkan penyakit kepada penduduk madinah:  Allahumma….. hai penyakit jauhlah kamu hingga 7 kilo.

 

Keistimewaan lain kota Madinah adalah Nabi saw suka sekali pergi ke kubah. Kata Nabi: assolatu fi masjidi qSuba ka umroh. Solat di masjid quba laksana umroh.

 

Singkatnya, jika ada orang yang digandrungi oleh masyarakat, tentunya tokoh ini benar-benar peduli terhadap lingkungannya. Bukan saja kepada personal penduduknya tetapi juga kepada struktur geogolisnya. Seperti Nabi saw berdoa untuk keberkahan kota Madihan sebagai pusat penyebaran agama kala itu.

 

Dan begitulah yang dilakukan oleh Mbah Muqoyim di Buntet Pesantren. Beliau berodoa hingga 9 tahun demi tanahnya, santrinya, keluarganya. Dugaan penulis, semata-mata lillahi ta'ala dengan mengikuti cara-cara Nabi dalam mengembangkan sebuah struktur organisasi keagamaan.

 

Karennaya, jika ada orang alim di suatu wilayah lalu wilayah sekitarnya itu tidak ada apa-apa dalam hal bahaya dan segala macam gangguan bagi pendudduknya, itu kita harus yakin, bahwa ulama di wilayah itu sudah mendoakannya seperti yang dilakukan Nabi saw. Namun jika ulama (pemimpin) itu tidak mendoakan wilayah sekitarnya maka tentu derajatnya belum mencapai sebutan ustadz/kyai/ulama. Justru kalau bisa mereka itu hendaknya mau meniru akhlaq rosululllah saw.

 

Tentu bukan bermaksud menamakan Buntet dengan Madinah, namun kata kunci dari tulisan ini adalah seorang alim yang berada dalam satu wilayah maka ia akan peduli pada lingkungannya. Semata-mata untuk keselmatan umatnya. Karenanya kita berhadap orang yang memasuki Buntet Pesantren menjadi aman, damai dan tentram. Disamping itu, berkat doa-doa para ulama di sana, diharapkan tidak ada penyakit berhaya yang menyebar ke pesantren tercinta kita. Wallahu a'alam.

 

Referensi:

Adz Dzakhooir Muhammadiyah, lil alim al Fadil Sayid bin Alawy Al Maliky Al Husaini khodimul Haromain Assyarif bil baladil Haram. Halaman 96-97

 

من الكتاب الذ خائر المحمدية  للعالم الفاضل السيد بن علوي الماليكي الحسني خاد العلم الشريف بالبلد الحرام. صفحة: 96 - 97

 

Metode Quantum Learning buntuk Pesantren ada gak yah

Metode Quantum Learning buntuk Pesantren ada gak yah

Posted by Unknown  |  at  11:31 AM

Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan hantarlah dunia kita ke
dunia mereka." Istilah ini adalah istilah yang dipakai dalam Quantum
Teaching, sebuah metode belajar yang pada awalnya adalah eksperimen Dr
Georgi Lazanov tentang Suggestology yaitu kekuatan sugesti yang dapat
dan pasti mempengaruhi hasil belajar.


Bobbi de Porter yang merupakan murid dari Dr Georgi Lazanov,
mengembangkan kembali eksperimen gurunya menjadi Quantum Learning yang
merupakan hasil adopsi dari beberapa teori, seperti  sugesti, teori
otak kanan dan kiri, teori otak triune, pilihan modalitas (visual,
auditorial dan kinestetik) dan pendidikan holistik.



 



Lalu setelah
melalui beberapa fase Quantum Learning kembali dikembangkan dan pada
akhirnya lahirlah Quantum Teaching, yaitu metode belajar yang
menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan
unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi
yang terjadi di dalam kelas.



 



Rumus dan tehnik yang diterapkan oleh Quantum Teaching adalah AMBAK & TANDUR, definisi dari kedua kata tersebut adalah:
AMBAK
A: Apa yang dipelajari
Dalam setiap pelajaran, guru hanya menetapkan, anak didiklah yang
menentukan tema sesuai minat masing-masing. Sebagai contoh pada
pelajaran menggambar, guru hanya menentukan pelajaran menggambar dan
para anak didiknya yang menentukan temanya.
M: Manfaat
Guru memberikan penjelasan manfaat yang diperoleh dari setiap
pelajaran dan guru harus bisa memberi kemampuan memahami situasi yang
sebenarnya sehingga para siawa bisa lebih tertantang untuk mempelajari
semua hal dengan lebih mendalam.
BAK: Bagiku
Manfaat apa yang akan diperoleh di kemudian hari dengan mempelajari ini semua.



Definisi dari tehnik pembelajaran Quantum Teaching TANDUR, adalah:
T: Tumbuhkan minat belajar
A: Aktifkan minat belajar
N: Namai semua konsep pembelajaran
D: Demonstrasikan, dengan maksud supaya anak lebih memahami pelajaran.
U: Ulangi, semakin sering diulang maka semakin kuat kuat pelajaran melekat.
R: Rayakan, berikan apresiasi kepada siapa saja yang berhasil melakukannya dengan baik.



Menggali Potensi Para Guru dan Tenaga Pengajar
Tidak hanya peduli pada para siswa, PT Adaro Indonesia juga peduli
dengan para guru dan tenaga pelajar dengan memberikan kesempatan kepada
mereka menggali lebih dalam potensi diri dan pengetahuannya. PT Adaro
Indonesia pada kesempatan tersebut melalui Lembaga Pengembangan Potensi
Pendidikan Adaro-Partners (LP3-AP) mengadakan serangkaian seminar dan
pelatihan Quantum Learning dan Quantum Teaching.



Para perserta yang terdiri dari 1.122 orang perserta tersebut
merupakan para guru dan tenaga pengajar dari tiga Kabupaten, yaitu
Tabalong, Balangan Kalimantan Selatan dan Barito Timur Kalimantan
Tengah. Dalam pelatihan tersebut para guru dan tenaga pengajar
diberikan pelatihan diantaranya Contextual Teaching & Learning
(CTL) Sain. Selain itu, para guru dan tenaga pengajar dibekali pula
dengan Quantum Teaching yaitu ilmu pengajaran yang menggabungkan unsur
seni dalam pencapaian tujuan belajar yang terarah, sehingga para siswa
dapat belajar dalam suasana yang meriah. Dan Trainer of Trainer Quantum
teaching sebagai program lanjutan quantum teaching serta disuguhi
berbagai seminar yang bertemakan tradisi membangun mutu, supervisi dan
monitoring sebagai wujud kemampuan melakukan pemantauan implementasi
metode pengajaran.

Metode Quantum Learning buntuk Pesantren ada gak yah

Metode Quantum Learning buntuk Pesantren ada gak yah

Posted by Unknown  |  at  11:31 AM

Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan hantarlah dunia kita ke
dunia mereka." Istilah ini adalah istilah yang dipakai dalam Quantum
Teaching, sebuah metode belajar yang pada awalnya adalah eksperimen Dr
Georgi Lazanov tentang Suggestology yaitu kekuatan sugesti yang dapat
dan pasti mempengaruhi hasil belajar.


Bobbi de Porter yang merupakan murid dari Dr Georgi Lazanov,
mengembangkan kembali eksperimen gurunya menjadi Quantum Learning yang
merupakan hasil adopsi dari beberapa teori, seperti  sugesti, teori
otak kanan dan kiri, teori otak triune, pilihan modalitas (visual,
auditorial dan kinestetik) dan pendidikan holistik.



 



Lalu setelah
melalui beberapa fase Quantum Learning kembali dikembangkan dan pada
akhirnya lahirlah Quantum Teaching, yaitu metode belajar yang
menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan
unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi
yang terjadi di dalam kelas.



 



Rumus dan tehnik yang diterapkan oleh Quantum Teaching adalah AMBAK & TANDUR, definisi dari kedua kata tersebut adalah:
AMBAK
A: Apa yang dipelajari
Dalam setiap pelajaran, guru hanya menetapkan, anak didiklah yang
menentukan tema sesuai minat masing-masing. Sebagai contoh pada
pelajaran menggambar, guru hanya menentukan pelajaran menggambar dan
para anak didiknya yang menentukan temanya.
M: Manfaat
Guru memberikan penjelasan manfaat yang diperoleh dari setiap
pelajaran dan guru harus bisa memberi kemampuan memahami situasi yang
sebenarnya sehingga para siawa bisa lebih tertantang untuk mempelajari
semua hal dengan lebih mendalam.
BAK: Bagiku
Manfaat apa yang akan diperoleh di kemudian hari dengan mempelajari ini semua.



Definisi dari tehnik pembelajaran Quantum Teaching TANDUR, adalah:
T: Tumbuhkan minat belajar
A: Aktifkan minat belajar
N: Namai semua konsep pembelajaran
D: Demonstrasikan, dengan maksud supaya anak lebih memahami pelajaran.
U: Ulangi, semakin sering diulang maka semakin kuat kuat pelajaran melekat.
R: Rayakan, berikan apresiasi kepada siapa saja yang berhasil melakukannya dengan baik.



Menggali Potensi Para Guru dan Tenaga Pengajar
Tidak hanya peduli pada para siswa, PT Adaro Indonesia juga peduli
dengan para guru dan tenaga pelajar dengan memberikan kesempatan kepada
mereka menggali lebih dalam potensi diri dan pengetahuannya. PT Adaro
Indonesia pada kesempatan tersebut melalui Lembaga Pengembangan Potensi
Pendidikan Adaro-Partners (LP3-AP) mengadakan serangkaian seminar dan
pelatihan Quantum Learning dan Quantum Teaching.



Para perserta yang terdiri dari 1.122 orang perserta tersebut
merupakan para guru dan tenaga pengajar dari tiga Kabupaten, yaitu
Tabalong, Balangan Kalimantan Selatan dan Barito Timur Kalimantan
Tengah. Dalam pelatihan tersebut para guru dan tenaga pengajar
diberikan pelatihan diantaranya Contextual Teaching & Learning
(CTL) Sain. Selain itu, para guru dan tenaga pengajar dibekali pula
dengan Quantum Teaching yaitu ilmu pengajaran yang menggabungkan unsur
seni dalam pencapaian tujuan belajar yang terarah, sehingga para siswa
dapat belajar dalam suasana yang meriah. Dan Trainer of Trainer Quantum
teaching sebagai program lanjutan quantum teaching serta disuguhi
berbagai seminar yang bertemakan tradisi membangun mutu, supervisi dan
monitoring sebagai wujud kemampuan melakukan pemantauan implementasi
metode pengajaran.

Menikah Meski Dipenjara Enjoy aja!

Menikah Meski Dipenjara Enjoy aja!

Posted by Unknown  |  at  4:37 AM


MENJADI  orang yang hidup di penjara tidak bisa lantas
terbatas hak-haknya apalagi masalah cinta dan libido. Atas
kebaikan dari Polres Cirebon, tahanan narkotika dari Desa Gebang Cirebon merasa enjoy menikah meski masih dipenjara.






Kejadian itu menimpa Asep (19), warga Desa Babakan Gebang, Kecamatan Babakan,
Kabupaten Cirebon. Ia ditahan karena kasus kepemilikan 25 butir pil
leksotan. 

Karena cintanya begitu tulus meski di dalam tahanan, gadis pujaannya, Fransiska Damayanti
(16), mau dinikahi dalam penjara.
Prosesi akad nikah itu dilangsungkan di Masjid Nurul Iman Polres Cirebon,
Minggu (3/8).

Tentus aja kedua keluarga pengantin hadir dalam prosesi itu. Juga
penghulu dari KUA Babakan Umar Saefudin, wali orang tua mempelai
perempuan Riyadi Adun dan saksi paman tersangka Amir Fatah serta
anggota Polres Cirebon Aiptu Juanda.

Mas Kawin yang diberikan Asep
pun seperti layaknya pernikahan di sana, dua gram cincin emas dan
seperangkat alat salat.

Kesedihan nampak dalam proses pernikahan tersebut, kedua mempelai
tampak sedih.
Begitu juga sebagian besar anggota keluarganya yang menyaksikan akad
nikah di penjara itu. Asep dan keluarganya bahkan tidak kuasa hingga
meneteskan air mata.

Namun meski sedih, apa komentar Asep dan isterinya itu  seperti ditulis Radar Cirebon:  “Terus
terang, saat ini perasaan saya sangat senang karena pernikahan ini
sudah direncanakan sebulan lalu. Walapun setelah nikah tidak bisa terus
mendampingi istri, saya bahagia luar biasa hari ini,” ungkap Asep
dengan nada sedih sembari melirik istrinya.

Ketika ditanya bagaimana menjalani pernikahan sedangkan ia sendiri dipenjara, Asep mengakui,  ”Saya tidak memikirkan bulan madu,
mungkin nanti setelah ada putusan,” katanya singkat.

Perasaan rindu dan kangen tentu akan dihadapi oleh Asep dan isterinya.
Menyiasati hal ini, maka pasutri ini sudah menyepakati untuk rutin
bertemu. ”Nanti istri saya yang akan
sering besuk saya,” ujar Asep.

Keluarganya yang lain menyangkan dan prihatin atas kejadian pernikahan di penjara ini. Amir Fatah (65)
paman Asep mengaku prihatin. “Terus terang, kami sangat
prihatin, tapi kami akan berusaha sabar dan memberi dukungan kepada
Asep agar diberikan kekuatan atas cobaan yang dihadapinya. Setelah
keluar nanti, keluarga akan mendidiknya menjadi anak yang soleh,”
ungkap Amir Fatah seperti dikutip Radar.

Amir sendiri mengaku atas cobaan menimpa ponakannya itu karena
kurangnya perhatian orang tua dan saudaranya atas ulah Asep selama ini.
"Kami mengaku telah kecolongan, dengan apa yang
dialami Asep, mudah-mudahan ini tidak akan terulang lagi,” katanya.

Sementara itu penghulu KUA Babakan, Umar Saefudin mengaku tidak tahu kalau pasangan
pengantin laki-laki sedang menjalani proses hukum di Polres Cirebon.
“Terus terang, saya tidak tahu kalau mempelai pria ditahan polisi. Kami
hanya tahu ada permohonan menikah dari kedua mempelai. Saya justru
kaget ketika dibawa pihak keluarga ke kantor polisi. Tapi, semuanya ada
hikmah yang bisa diambil,” tandas Umar.

Sementara Kapolres Cirebon,
AKBP Drs Edhy Moestofa MH melalui KA SPK Polres Cirebon, Aiptu Juanda
mengatakan, sesuai ketentuan hukum, Asep hanya mendapatkan izin untuk
melaksanakan akad nikah. ”Jadi setelah akad nikah dia harus masuk
tahanan lagi. Kalau istri dan keluarga ingin bertemu, silakan
menengoknya di tahanan,” ungkap Juanda di sela-sela prosesi akad nikah. (ugi/radar/kurt)







Menikah Meski Dipenjara Enjoy aja!

Menikah Meski Dipenjara Enjoy aja!

Posted by Unknown  |  at  4:37 AM


MENJADI  orang yang hidup di penjara tidak bisa lantas
terbatas hak-haknya apalagi masalah cinta dan libido. Atas
kebaikan dari Polres Cirebon, tahanan narkotika dari Desa Gebang Cirebon merasa enjoy menikah meski masih dipenjara.






Kejadian itu menimpa Asep (19), warga Desa Babakan Gebang, Kecamatan Babakan,
Kabupaten Cirebon. Ia ditahan karena kasus kepemilikan 25 butir pil
leksotan. 

Karena cintanya begitu tulus meski di dalam tahanan, gadis pujaannya, Fransiska Damayanti
(16), mau dinikahi dalam penjara.
Prosesi akad nikah itu dilangsungkan di Masjid Nurul Iman Polres Cirebon,
Minggu (3/8).

Tentus aja kedua keluarga pengantin hadir dalam prosesi itu. Juga
penghulu dari KUA Babakan Umar Saefudin, wali orang tua mempelai
perempuan Riyadi Adun dan saksi paman tersangka Amir Fatah serta
anggota Polres Cirebon Aiptu Juanda.

Mas Kawin yang diberikan Asep
pun seperti layaknya pernikahan di sana, dua gram cincin emas dan
seperangkat alat salat.

Kesedihan nampak dalam proses pernikahan tersebut, kedua mempelai
tampak sedih.
Begitu juga sebagian besar anggota keluarganya yang menyaksikan akad
nikah di penjara itu. Asep dan keluarganya bahkan tidak kuasa hingga
meneteskan air mata.

Namun meski sedih, apa komentar Asep dan isterinya itu  seperti ditulis Radar Cirebon:  “Terus
terang, saat ini perasaan saya sangat senang karena pernikahan ini
sudah direncanakan sebulan lalu. Walapun setelah nikah tidak bisa terus
mendampingi istri, saya bahagia luar biasa hari ini,” ungkap Asep
dengan nada sedih sembari melirik istrinya.

Ketika ditanya bagaimana menjalani pernikahan sedangkan ia sendiri dipenjara, Asep mengakui,  ”Saya tidak memikirkan bulan madu,
mungkin nanti setelah ada putusan,” katanya singkat.

Perasaan rindu dan kangen tentu akan dihadapi oleh Asep dan isterinya.
Menyiasati hal ini, maka pasutri ini sudah menyepakati untuk rutin
bertemu. ”Nanti istri saya yang akan
sering besuk saya,” ujar Asep.

Keluarganya yang lain menyangkan dan prihatin atas kejadian pernikahan di penjara ini. Amir Fatah (65)
paman Asep mengaku prihatin. “Terus terang, kami sangat
prihatin, tapi kami akan berusaha sabar dan memberi dukungan kepada
Asep agar diberikan kekuatan atas cobaan yang dihadapinya. Setelah
keluar nanti, keluarga akan mendidiknya menjadi anak yang soleh,”
ungkap Amir Fatah seperti dikutip Radar.

Amir sendiri mengaku atas cobaan menimpa ponakannya itu karena
kurangnya perhatian orang tua dan saudaranya atas ulah Asep selama ini.
"Kami mengaku telah kecolongan, dengan apa yang
dialami Asep, mudah-mudahan ini tidak akan terulang lagi,” katanya.

Sementara itu penghulu KUA Babakan, Umar Saefudin mengaku tidak tahu kalau pasangan
pengantin laki-laki sedang menjalani proses hukum di Polres Cirebon.
“Terus terang, saya tidak tahu kalau mempelai pria ditahan polisi. Kami
hanya tahu ada permohonan menikah dari kedua mempelai. Saya justru
kaget ketika dibawa pihak keluarga ke kantor polisi. Tapi, semuanya ada
hikmah yang bisa diambil,” tandas Umar.

Sementara Kapolres Cirebon,
AKBP Drs Edhy Moestofa MH melalui KA SPK Polres Cirebon, Aiptu Juanda
mengatakan, sesuai ketentuan hukum, Asep hanya mendapatkan izin untuk
melaksanakan akad nikah. ”Jadi setelah akad nikah dia harus masuk
tahanan lagi. Kalau istri dan keluarga ingin bertemu, silakan
menengoknya di tahanan,” ungkap Juanda di sela-sela prosesi akad nikah. (ugi/radar/kurt)







Copyright © 2013 Blog Backup Buntet Pesantren. WP Theme-junkie converted by BloggerTheme9
Blogger template. Proudly Powered by Blogger.
back to top