Ziarah pada Haul Buntet Pesantren

Posted by Unknown  |  at  10:33 AM


Ziarah Haul 2011Ziarah pada moment haul Buntet Pesantren merupakan moment yang sangat menarik. Jika ziarah sendiri, tidak akan menemui manusia ribuan memadati areal pemakaman pesantren ini. Antara ziarah dan Haul merupakan rangkaian terkait yang digagas oleh pantia. Pada perhelatan haul kemarin 2/4 ribuan pengunjung makbaroh Gajah Ngambung menyemut. Iring-iringan tamu memadati jalan dimuali setelah ashar.

Ziarah sebagaimana diketahui oleh mayoritas masyarakat muslim merupakan rangkaian pembacaaan ayat al quran, tahlil, shoalawat, dan diakhiri dengan doa untuk keselamatan para almarhumin (yang telah meninggal dunia).
Pada ziarah haul ini, doa yang dipanjatkan adalah doa-doa yang sering dikumandangkan berdasarkan hadits-hadits Rasululah saw.

Rangkaian acara ziarah dimulai dari pembukaan oleh kyai Muda, Al Ustadz, Ade Nasekh lalu dilanjutkan dengan tausiah oleh KH. Zaelani Imam yang mengisahkan perjalanan sesepuh Buntet Pesantren KH. Abdul Jamil dan KH. Abbas yang telah berjasa dalam menegakkan kemerdekaan Republik Indonesia.


Namun sayangnya bahasa pengantarnya menggunakan bahasa jawa, sehingga mayoritas pendengarnya tidak semuanya mengerti. Namun meski demikian para tamu yang datang dari berbagai daerah di Indonesia itu tetap khusu mendengarkannya.
Suasana hening, tenang dan syahdu mengiringi acara ziarah. Pusat kegiatan ziarah ditempatkan di pendopo bagian tengah pemakaman. Bangunan yang hanya dibatasi tembok dan tanpa dindingkan ini sangat jelas terlihat dari kejauahan dan bisa dilihat oleh para peziarah yang memadati pemakaman. Disamping suara megaphone yang cukup kencang memudahkan para peziarah mengikuti dzikir dan doa.

Tidak ada satu dua orangpun yang mengobrol di areal pemakaman saat orasi dikumandangkan. Begitu juga saat tahlilan yang dipimpin oleh KH. Abdullah Syifa AKyas dan pembacaan ayat suci al quran oleh cucu KH. Akyas.

Setelah dua jam berakhir, maka sebagai penutup rangkaian ziarah dikumandangkan doa terakhir. Para peziarah terlihat khusu' mendengarkan doa dari KH. Abdullah Syifa. Doa yang dikumandangkan tidak jauh dari doa-doa untuk para sesepuh dan almarhumin para orang tua dan seluruh muslimin dan muslimat. Tidak ada doa permintaan khusus kepada para penghuni kuburan, akan tetapi doa senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT untuk memberikan ampunan dan maghfirah kepada para almarhum.

Setelah acara berlalu, para peziarah satu demi satu meninggalkan aeral pemakaman namun ada beberapa rombongan tamu masih menyempatkan diri untuk berziarah kepada kyai-nya masing-masing. Ada pula yang sengaja menyembpatkan diri untuk membaca doa bagi orang tuanya yang dimakamkan di situ.


Galelry Foto-foto saat Ziarah
sumber foto:

Foto-foto Acara Ziarah haul Buntet Pesantren (Apr 4, 2011)

0 comments:

Penghias Langit Bumi

Posted by Unknown  |  at  8:51 AM


Apakah penghias langit dan bumi. Setidaknya dari ajaran para ulama, ada tiga hal yang menjadi penghiasnya. Ketiganya saling bersinergi dan berkesinambungan. Keseimbangan ketiganya menjadi barometer terciptanya harmonisasi dan keseimbangan yang perlu dijaga.

Bila kita perhatikan langit nan biru. Terdapat banyak sekali benda benda-benda angkasa: Matahari, bulan dan bintang. Satu dengan lainnya begitu rapih tertata. Sehingga menjadi indahlah langit itu. Demikian juga ada tiga hiasan memperindah bumi. Keharmonisan akan terjaga jika terus menerus memperhatikan keindahan hiasan itu. Apa saja hiasan langit dan bumi itu? Sepenggal informasi hasil renungan ulama dalam kitab klasik.




Salah satu kitab ulama menulis :

زين الله السماء بثلاثة: الشمس والقمر والنجوم. وزين الله الاض بثلاثة: العالم والمطر وسلطان العادل.

Artinya: “Allah menghiasi langit dengan tiga hal: matahari bulan dan bintang. Demikian pula bumi dihiasi tiga hal: ilmu, hujan dan pemerintah yang adil. “

Hiasan Bumi

Sebagaimana hadits di atas, bumi pun dihiasi oleh tiga hal: ilmu, hujan dan pemerintah yang adil. Bagaimana penjelas ketiga hal ini?

1. Ilmu

Bagaimana ilmu bisa menjadi hiasan bumi sehingga bumi menjadi indah dipandang mata hati dan mata lahir. Hal ini karena seni (hiasan) lahir dari ilmu. Artinya memperindah sesuatu harus berdasarkan ilmuwan. Karena­nya keindahan di bumi tidak terlepas dari bi­dang seni.

Misalnya, seni tata kota akan diatur oleh para arsitek yang membuat bangunan berdasarkan planing dan analisa dampak lingkungan. Kein­dahan hasil produksi diproses oleh pra ilmuwan ang ahli dibidang­nya. Misalnya bagaimana mem­buat desain kendaraan mobil yang nyaman dan aman saat dikendarai. Dibuatlah desain dan tekniknya oleh ahli rancang bangun bidang teknik mesin dan design mobil. Begitu pula hasil produksi lainnya seperti mesin-mesin, perlengkapan rumah dan lain-lain.

2. Hujan

Bagaimana hujan bisa menjadi hiasan bumi?. Fungsi air hujan memberikan kehidupan semua makhluq. Bah­kan asal kehdupan berasal dari air. Firman Allah: “Wajalna minal maa-i kulla syain hay” Kujadikan dari air itu segala sesutu menjadi hidup. “

Seorang ilmuwan yang akan mempercantik bumi mesti cerdas. Kecerdasan membutuhkan gizi dan vitamin. Nutrisi ini tidak bisa didapat kalau tidak ada air. Sebab vitamin, mineral, dan zat makanan lainnya didapat dari tumbuhan yang dihujani.

Dengan adanya hujan maka tumbuhan menghasilkan buah yang bisa dinikmati oleh manusia dan hewan. Hewanpun juga dikonsumsi ilmuwan. Maka jika tidak ada hujan, tidak ada ilmuwan. Sebab mereka memperoleh bahan tumbuh dan bahan kecerdasannya.

3. Sultonul Adil

Sulton yang adil artinya pemerintah yang adil. Menata dan mengatur kehidupan rakyat sesuai porsinya masing-masing. Kemmapuan meng­atur ini hanya dimiliki oleh pemerintah dan segenap komponennya. Lalu bagaimana sultonul adil berkontribusi sebagai hisasan bumi?

Keharmonisan sultonul adil maksud­nya adalah untuk mengatur ilmuwan. Misalnya, seorang ilmuan ahli melebur baja, besi dan plastik. Maka mesti diatur oleh oleh sulton agar baja, besi dan plastik ini menjadi indah.

Demikian pula perintah dengan sega­la kebijakannya, pelaksanaan di lapangan dijalankan oleh ilmuwan. Misalnya pemerintah ingin mem­produksi pesawat dan mobil sendiri. Maka ilmuwan teknolog itu yang menjalankannya. Mereka hanya mendesain sesuai dengan pesanan. Sedangkan bagaimana menjual dan bagaimana mengatur distrubusinya, maka pemerintah yang mengarnya kemudian. Karena itu pemerintah perlu adil dan bijaksana. Di sinilah maka, ilmuwan harus bekerja sebagu smunkgin, dan pemerintah harus konsisten dan mampu mengaturnya.

Pucaknya, pemerintah bisa mengatur benda dan mengatur manusia. Jika peran ini tidak diambil, maka para ilmuwan akan berjalan sendiri-sen­diri dan merasa sok pinter sendiri. Maka teknologi tidak menjadi sesuatu karya yang diakui dan ber­kem­bang luas karena kurang dukungan peme­rintah. Akhirnya, negara yang mam­pu mengatur ilmuwan biasanya berjaya. Sebaliknya, negara yang tak mampu mengatur ilmuwan manjadi terpuruk.

Akirnya, jikalau keindahan itu tidak ada. Teknologi tidak mampu berkembang. Maka boro-boro memikirkan perhiasan memikirkan makanan saja susah sekali. Adanya perhiasan (keindahan) karena adanya fadlam minallahi wanikmah, wamaghfira­taw­arahmah, ya wasial maghfirah. Maksudnya, adanya hiasan karena ada fadlan. Suatu ketika fadlan (karunia) diambil Allah, maka tinggal rakhmat saja. Tinggal satu benteng rakhmat. Manusia sudah putus asa tinggal rakhmat Allah yang ada.



Wallahu a’lam.
Oleh: Muhamad Kurtubi

Sumber: santribuntet

0 comments:

Iwan FalsTargetkan Tanam 99 Ribu Pohon di Pesantren

Posted by Unknown  |  at  6:29 AM

Bagi musisi yang peduli lingkungan itulah Iwan Fals. Saat mengunjungi Buntet Pesantren dalam perjalanan sepiritualnya, beliau menargetkan 99 ribu penanaman pohon di Pesantren. Bersama warga masyarakat, pecinta lingkungan, para santri beramai-ramai menyambut kedatangna beliau dan ikut serta menanam ribuan pohon. 


Musisi Iwan Fals bersama Dr. Al Zastrouw Ngatawi menargetkan untuk menanam 99 ribu pohon di lingkungan pondok pesatren (pontern) di kota-kota yang mereka singgahi. Penanaman pohon tersebut dipadukan dengan acara perjalanan spiritual Iwan Fals bersama kelompok musik Ki Ageng Ganjur yang telah berkeliling Indonesia sejak enam bulan silam.


“Sedikitnya kami telah menanam 50 ribu pohon di lingkungan pontren. Diharapkan kami bisa menanam pohon sebanyak-banyaknya,” ujar Iwan Fals, seusai melakukan dialog dengan masyarakat Subang di halaman Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Kel. Sukamelang, Subang, Minggu (3/4).

Selain Iwan Fals, hadir sebagai nara sumber dalam dialog tersebut, Wakil Bupati Ojang Sohandi dan DR. Al Zastrouw Ngatawi. Acara tersebut dipadati oleh sejumlah eleman masyarakat subang sepereti Wakil Ketua DPRD H. Oman Warjoman, Kepala Dinas Linglungan Hidup, Aminudin, Kepala BIdang UMKM Dinas Koperasi, Hj, Yeni Nuraeni, para santri, dan anggota Orang Indonesia (kelompok pencinta Iwan Fals-Red).

Menurut Iwan, Kota Subang merupakan persinggahan konsernya yang ke 37 dari 99 kota yang direncanakan. “Dalam satu kesempatan singgah, kami telah menanam 1000 pohon per Kota yang diarahkan ditanam di lingklungan pesantren,” kata dia.

Dikatakan juga, dalam perjalanan konsernya kali ini, Iwan sengaja menyinggahi pondok pesanteren. Tujuannya adalah agar masyarakat Indonesaia terutama kalangan kaula muda lebih mengenal Pontren dan bahkan mencintai lembaga pendidikan tradisional tersebut. “Kmi ingin membangun kebiasaan baru yang sebenarnya telah diajarkan oleh para orang tua kita,” ujar Iwan.

Meurut dia, setiap daerah di Indonesia memiliki kearifan budaya local masing-masing. Budaya lokal itu tenyata mampu membentuk karakter moral masyarakat Indonesia.
“Kearifan local yang saya dapat dari Kab. Subang adalah semangat gotong royong. Hal ini pula yang perlu dipupuk dan dibangun kembali,” kata dia.

Dikatakan, kearifan lokal sekarang ini sudah mulai tergusur oleh budaya yang berasal dari luar. Salah, satu contoh, semangat gotong royong telah luntur oleh sikap individualistis. “Masyarakat Indonesia kini lebih suka berjalan-jalan ke mall ketimbang mengaji di rumah,” kata dia.

Iwan mengaku, dari perjalanan spritualnya itu, dirinya banyak menimba pelajaran untuk dijadikan sebagai pegangan hidup ke depan. Bahkan dia, mengaku telah menciptakan lagu baru tentang kehidupan di pondok pesantren yang telah ia singgahi.

Dikatakan, pada tiap pelaksanaan konsernya, dirinya membawakan lima hingga enam lagu. Pada masing-masing lagu yang disajikan, maknany akan dibeberkan oleh Dr Al Zastrouw Ngatawi, yang dikenal sebagai intelektualis NU itu. (A-106/das)***


www.kurtubi.com




0 comments:

Perjalanan Spiritual Iwan Fals di Buntet Pesantren

Posted by Unknown  |  at  6:12 AM

Iwan Fals mengadakan kunjungan Perjalanan Spiritual di Buntet Pesantren, Cirebon, Rabu (9/3). Dalam suasana yang meriah masyarakat dan warga muda pecinta musisi yang sarat menyuarakan keprihatinan masyarkat itu disambut meriah.

Buntet Pesantren belum pernah kedatangan musisi apalagi menggelar konser. Namun baru tahun ini, seorang musisi yang banyak penggemarnya ini datang dalam tema "perjalanan spiritual". Ratusan massa mendatangi perhelatan konser yang meriah ini disambut gembira, karena memang belum pernah ada konser musik di kampung ini.



Sempat Ricuh
Kalau saja tidak diantisipasi oleh aparat keamanan, maka kerusuhan kecil bisa menyulut kerusuhan lebih besar lagi. Berdasarkan pantauan di lapangan, sempat terjadi kerusuhan menyusul adanya dorongan antar penonton.

Dalam pentas yang berkolaborasi dengan santri tersebut awalnya penonton disuguhi lantunan lagu dan musik Timur Tengah seperti ballasik dan kasidah yang disampaikan Lukman dan kawan-kawan. Selanjutnya grup musik komunitas Orang Indonesia (OI) Cirebon. Namun, ketika lagu kedua dilantunkan, kekisruhan antarpenonton terjadi.

Aksi saling lempar sandal, botol air mineral, bahkan batu kecil dan kayu mengacaukan suasana pentas. Kekisruhan terhenti ketika pantia melerai dan mengambil kayu yang dijadikan pengikat bendera. Dan untuk mendinginkan suasana yang memanas, salah seorang sesepuh Pondok Pesantren Buntet, KH. Zaelani dan dai'i muda KH. Dr. Abbas Billi Yachsie, memberikan tausiah dan berdoa.

KH. Abbas Billi mengajak penonton untuk menciptakan suasana kondusif. Apalagi, sangat tidak pantas apabila terjadi keributan di lokasi yang masih di kawasan pesantren. Menurut dia, Imam Syafi'i dan Imam Al-Ghazali yang sangat dihormati umat Islam merupakan ulama besar yang juga menyenangi kesenian. Musik merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.

Babas (sapaan kiyai Abbas Billi-red) juga menyambut baik penyanyi legendaris Iwan Fals dalam rangka mengunjungi pesantren-pesantren di Indonesia. "Niat baik Iwan Fals harus kita dukung bersama sebagai syiar Islam dan memadukan antara seni serta spritual," katanya.

Beberapa penonton yang diamankan mengalami luka lebam dan pendarahan pada bagian hidung setelah saling serang. "Mereka yang ribut dan berkelahi dibawah pengaruh minuman keras. Ketahuan dari bau minuman dari mulut mereka," kata salah seorang pengasuh pondok pesantren yang juga anggota DPRD Kab. Cirebon,. M. Nouval. Setelah kekisruhan bisa dikendalikan, selanjutnya Iwan Fals melantunkan beberapa lagu yang mampu menghipnotis para penggemarnya.

Menurut M. Nouval, Iwan Fals tiba di Buntet Pesantren sejak Selasa (8/3) kemarin. Pada pagi harinya melakukan penanaman pohon secara simbolis bersama pejabat daerah di lingkungan pesantren. Kunjungan Iwan Flash ke Buntet merupakan yang ke -33. Sesuai rencana, penyanyi yang awalnya melejit lewat lagu "Umar Bakri" itu akan mengunjungi sebanyak 99 pondok pesantren di Nusantara. (A-146/C-17/das)***

Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/137589
www.kurtubi.com

Sebagian Lagu-lagu Iwan di Buntet Pesantren:


0 comments:

Politisi Demokrat Menjenguk Sesepuh Buntet Pesantren

Posted by Unknown  |  at  5:08 AM


Para pimpinan Parpol dari Demokrat bersilaturahmi ke Buntet Pesantren guna menjenguk kiai sepuh Pondok Pesantren Buntet KH Abdul Chamid Anas yang sedang dirawat di Ruang Kemudi I Rumah Sakit Berbasis Masyarakat (RSBM) di Cirebon, Jawa Barat, Kamis (17/3). Sejumlah pimpinan Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat itu antara lain Ketua Umum Anas Urbaningrum, Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua Departeman Pertanian Herman Khaeron, Ketua Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Tengku Riefky Harsya, Wakil Bendahara Umum Mirwan Amir, dan Wakil Sekjen Saan Mustopa. "KH Abdul Chamid Anas terkena stroke ringan," kata Ketua Departeman Pertanian Herman Khaeron.


Menurut dia, informasi dari keluarga KH Abdul Chamid Anas dirawat sejak Rabu (16/3) siang setelah jatuh pingsan ketika membaca koran di rumahnya. Setelah menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit, katanya, diketahui KH Abdul Chamid Anas, terkena stroke ringan.

Seorang cucu KH Abdul Chamid Anas, Ilyas, yang turut menjaga di depan kamar perawatan mengatakan, saat dibawa ke rumah sakit tensi darah KH Abdul Chamid Anas 200/100. Setelah sehari semalam di rawat di rumah sakit, kata dia, tensi darahnya mulai turun menjadi 170/80.

"Meskipun darahnya masih tinggi dan belum bisa bergerak, tapi tetap berusaha berbicara kepada setiap tamu yang mengunjunginya," katanya.

Usai mengunjungi KH Abdul Chamid Anas di RS Pelabuhan, rombongan pimpinan Partai Demokrat mengunjungi Pondok Pesantren Buntet di Cirebon. Menurut Herman Khaeron, kunjungan ke Pondok Pesantren Buntet sudah direncanakan sejak dari Jakarta.

"Karena kami dapat informasi, Kiai Abdul Chamid dirawat di rumah sakit, maka kami ke rumah sakit dulu sebelum ke pondok pesantren," kata Herman.

0 comments:

Perjalanan Haul Buntet Pesantren 2011

Posted by Unknown  |  at  11:21 PM

Desain Podium Haul 2010
Buntet Pesantren Cirebon mengandung kenangan yang tidak bisa dilupakan. Dalam moment 2011 senantiasa diadakan Haul Sesepuh dan Warga Buntet Pesantren, Cirebon. Perhelatan ini sangat menarik pengunjung dari berbagai pelosok tanah air. Ribuan yang hadir bukan saja dari kalangan undangna, tetapi dari kampung sekitar Buntet Pesantren.

Haul merupakan tradisi tahunan yang telah diselenggarakan setiap tahun. Sudah ratusan tahun lalu. Konon sudah dimulai sejak Pondok Pesantren ini berdiri sekitar abad ke-18 lalu.


Setiap tahun yang biasanya diselenggarakan pada bulan April ini, juga tidak berubah dari tahun ke tahun. Pengunjung memadati perkampungan ini. Para pedagangan yang menjajakan bisnisnya mendirikan tenda-tenda dagangan. Pengunjung dari penduduk sekitar kampung pesantren ini pun akhirnya menikmati suasana keramaian setiap tahun. Tidak dipungkiri, aliran uang dalam perhelatan tahun ini membawa berkah bagi pedagang.

Pada tahun ini, Buntet Pesantren mengadakan haul dengan mengambil rangkaian acara dimulai sejak 4 hari sebelum acara inti, 2 April 2011. Sejak awal bulan ini, berturut-turut diadakan seminar keagamaan, pengobatan gratis untuk 100 pasien, sunatan massal, ziarah ke makbaroh Gajah Ngambung dan diakhiri oleh pengajian akbar di alun-alun Pesantren.

Tamu dari berbagai kalanganpun hadir, mulai dari pejabat, presiden, tokoh masyarakat dan dari kalangan ulama serta undangan untuk para orang tua santri, alumni dan sanak keluarganya.

 Yang menarik dari peristiwa haul tahunan di Buntet Pesantren ini adalah hadirnya semua presiden RI, para menteri dan juga pejabat daerah. Memang tidak dipungkiri kehadiran mereka adalah ajang yang sangat tepat tidak saja untuk mempromosikan kedudukanya, juga untuk bertatap muka dengan masyarakat.

Tidak dipungkiri, haul yang dikunjungi ratusan bahkan ribuan ini, akhirnya menjadi haul akbar yang melibatkan semua komponen.

Tujuan utama dari peristiwa haul ini tidak lain untuk menjalin silaturahmi yang intens antara pesantren sebagai komunitas keagamaan. Silaturahmi yang dibangung lewat haul ini sangat tepat dan bisa menjadi ajang silaturahmi yang alami dan bermanfaat.

Bagi orang tua santri dapat berkunjung dan menemui anak-anaknya serta keluarga santri. Di samping itu, berkumpulnya para orang tua santri dengan anak-anaknya ini dapat memberikan nuansa keakraban dan sharing antar orang tua yang biasanya datang setiap bulan tanpa bertemu dengan orang tua santri lainnya. Dengan Haul dapat berkumpul bersama, menggagas program dan berbagai bentuk curah ide bagi kemajuan lainnya.

Sedangkan bagi para alumni Pondok, saat haul adalah saat tepat untuk berbagai dan bertemu dengan alumni lainnya. Dengan berkumpul dari rumah kyai, alumni dari berbagai penjuru kampung ini, bisa bertatap muka kembali dengan mereka, berdiskusi dan memberikan secercah harapan melalui temu alumni.

Bagi keluarga Kyai tentu saja memberikan suasa yang membahagiakan karena dihadiri oleh tamu-tamu yang tentu saja membawa keberkahan tersendiri. Mereka yang datang biasanya bertemu, bersalaman dan bercengkarama. Selanjutnya para tamu dihidangkan berbagai suguhan yang istimewa.

Intinya, keakraban dapat terciptakan lewat jalinan silaturahmi yang intensfi karena bertemunya semua komponen santri dan juga para orang tuanya.

Haul sebagai tradisi karenanya, dipertahankan di Buntet Pesantren ini, karena membawa hal-hal kebaikan dan  manfaat yang tidak kecil.

0 comments:

Copyright © 2013 Blog Backup Buntet Pesantren. WP Theme-junkie converted by BloggerTheme9
Blogger template. Proudly Powered by Blogger.
back to top