Refleksi Hari Film Nasional

Posted by Unknown  |  at  6:27 AM

kh_salahuddin_wahid.jpg
Oleh: KH. Salahuddin Wahid



Medio Maret 2008 saya menonton film Ayat-Ayat Cinta (AAC) bersama istri saya. Banyak sekali yang tertarik untuk menonton film itu,termasuk Pak Habibie dan Pak Jusuf Kalla.

Setahun lalu saya menonton film Nagabonar Menjadi 2. Kedua film itu
adalah film yang bagus sekaligus laris.Bahkan film AAC menjadi film
Indonesia yang paling banyak penontonnya sepanjang sejarah, mencapai
angka 2,9 juta sampai 22 Maret 2008.Angka 4 juta tampaknya bisa
tercapai.






Mengapa jumlah penonton AAC bisa melonjak demikian
tinggi? Pertama, tentu karena buku AAC karya Habiburrahman el-Shirazy
adalah buku yang baik dan terjual dalam jumlah amat besar, konon di
atas 400.000 buah. Kedua,filmnya sendiri juga cukup bagus dan enak
untuk ditonton.










Ketiga, ada kebutuhan akan munculnya film yang
baik.Artinya masyarakat sudah menunggu hadirnya film yang baik dan
laku.Coba kalau hal yang sama terjadi 10 tahun lalu, belum tentu
hasilnya akan seperti itu. Apakah ini merupakan awal dari bangkitnya
dunia film Indonesia sehingga bisa tidak menjadi tamu di negeri
sendiri?










Apakah insan perfilman Indonesia sudah siap mengikuti
jejak rekannya di dunia musik Indonesia yang sudah menjadi tuan rumah
di negeri sendiri? Bahkan lebih jauh lagi, mampukah kita mengekspor
film Indonesia, paling tidak ke Malaysia, seperti para musisi kita?
Kita perlu melihat dunia perfilman India sebagai perbandingan atau
contoh.










***










Film Ayat-ayat Cinta
Kita menyaksikan banyak sekali film India diputar
di hampir semua stasiun TV di Indonesia. Di bioskopbioskop di hampir
seluruh kota di Indonesia film layar lebar India sejak 50 tahun lalu
menjadi kegemaran masyarakat kelas menengah ke bawah. Masyarakat
menengah ke atas Indonesia memandang film India dengan sebelah mata.










Seumur
hidup saya hanya pernah menonton film India berjudul Boot Polish pada
akhir 1950-an.Tanpa disangka pada minggu ketiga Januari 2007 saya
menonton dua film India yang baru diputar. Dua film itu panjangnya tiga
dan tiga setengah jam. Saya menonton film tersebut di New Delhi saat
saya dan istri berkunjung ke India (Januari 2007) diajak salah seorang
kawan saya, Dalpat Mirchandani.










Kami ditraktir menonton film
pertama oleh seorang kawan Pak Dani (Mirchandani), bernama SK Ghai,
seorang penerbit buku yang sukses.Artinya berasal dari kelas
menengah.Selesai makan malam, seisi rumah,Pak Ghai dan istri serta
kedua anak dan istrinya, Pak Dani dan istrinya,Maya, serta seorang anak
mereka,Anub,dan saya bersama istri menonton film itu.



Sejak
makan malam mereka mulai membicarakan film itu yang baru mulai diputar
setelah dua minggu dan telah lama ditunggu masyarakat. Penonton di
bioskop penuh. Banyak yang memesan karcis bioskop sehari sebelumnya.
Pemutaran perdana film-film India box-office dilakukan serentak di
India dan luar negeri.



Di India ada lebih dari 100 saluran pada
TV kabel. Sebagian besar diisi stasiun TV India yang memutar filmfilm
India lama.Film India di masa lalu banyak yang diputar terus-menerus
bertahun-tahun. Kini mulai berkurang jumlah film seperti itu. Setiap
hari diproduksi 3 film baru, berarti dalam setahun diproduksi lebih
dari 1.000 film baru. Sebagian besar diekspor ke Amerika, Eropa, dan
Asia.










Sebenarnya hasil ekspor tadi hanya sebagai pelengkap dari
pasar dalam negeri. Industri film yang berpusat di Mumbai (dulu Bombai,
karena itu disebut Bollywood) itu mampu memberi penghidupan bagi
puluhan juta rakyat India.Para artis India,terutama yang papan atas,
bisa memperoleh penghasilan yang aduhai.







Bisa mencapai belasan
miliar per film. Shah Rukh Khan untuk menjadi pemandu Crore Pati –versi
India dari Who Wants To Be A Millionaire– dibayar Rp1,6 miliar rupiah
per tayang. Perhatikan, India memakai judul bahasa India untuk program
itu. Empat orang mantan Ratu Dunia asal India terjun ke dunia film:
Lara Dutta, Sushmita Sen,Aishwarya Rai, Priyanka Chopra.Aishwarya Rai
telah ikut bermain di dalam film Hollywood.










Sebelumnya beberapa aktor
dan aktris India juga telah bermain di Hollywood. Satyajit Ray,
sutradara film Father Panchali dan Aparajito,telah lama menempati
posisi terhormat di dunia film internasional.










***










Bagaimana
dengan keadaan dunia perfilman kita? Industri film kita telah mengalami
beberapa kali pasang surut. Dari era Usmar Ismail ke era Asrul Sani,
Syuman Djaja,Wim Umboh, Teguh Karya,Slamet Raharjo, Sophan
Sophian,Garin Nugroho hingga era Rudi Sujarwo. Dari era Raden Mohtar,
Bambang Hermanto, Chitra Dewi,Titin Sumarni,ke era Sukarno M Noor,
Rahmat Hidayat, Lenny Marlina, Widyawati, Benyamin, Deddy Mizwar,
Christine Hakim,Warkop hingga ke era Rano Karno,Tora Sudiro, dan Dian
Sastrowardoyo.











Cukup lama film layar lebar istirahat karena
dikalahkan oleh sinetron. Ada beberapa sinetron yang bagus dan
menghibur serta mendidik seperti serial Losmen, serial Si Doel Anak
Sekolahan, Mahkamah.Namun,kini sinetron yang ada umumnya tidak bermutu.
Film layar lebar yang bagus adalah produksi era masa lalu yang cukup
lama seperti November 1828, Cut Nyak Dien, Apa Yang Kau Cari Palupi?,
Nagabonar, dan Kejarlah Daku Kau Kutangkap.










Film-film tahun
1950-an juga banyak yang bagus. Sayangnya secara komersial film-film
itu tidak semua menggembirakan sehingga produser sulit untuk bertahan.
Beberapa tahun terakhir film layar lebar mulai mendapat pasar yang
lumayan dengan munculnya film Jelangkung, Ada Apa Dengan Cinta?,
Petualangan Sherina, Gie, Berbagi Suami, dan beberapa film lain.










Terakhir
ialah film AAC yang fenomenal. Beberapa film diikutsertakan di dalam
festival bergengsi di luar negeri, tetapi belum berhasil.Usaha itu
patut dihargai. Perkembangan terakhir yang menyedihkan ialah
pertengkaran dan konflik antara insan muda perfilman Indonesia dengan
para seniornya berkaitan dengan penyelenggaraan festival film Indonesia
sehingga para insan muda industri film itu beramairamai mengembalikan
Piala Citra yang telah mereka terima.Peristiwa itu sungguh membuat kita
prihatin. Perlu ada win-win solution.










***










Kita perlu kerja
keras bersamasama untuk mengembangkan industri film Indonesia sehingga
dapat menjadi salah satu industri yang memberi sumbangsih nyata bagi
kemajuan ekonomi Indonesia. Pemerintah perlu memberi dukungan nyata
terhadap industri film nasional kita. Kita harus memulai langkah nyata
untuk membuat film yang baik lalu kita ekspor.










Saya yakin kita
punya kemampuan untuk itu tetapi mengalami hambatan kurangnya
pendanaan.Kita punya banyak materi yang dapat menjadi bahan cerita yang
baik. Untuk membuat skenario bisa dikerahkan tenaga terbaik yang
ada,kalau perlu dengan meminta asistensi dari luar negeri supaya bisa
memenuhi selera pasar.Sutradara dan tenaga lain juga cukup tersedia.










Secara
bertahap kita mulai memproduksi, dari lima film per tahun hingga
akhirnya mencapai puluhan film per tahun. Industri film Indonesia
selama ini tidak mendapat bantuan dana dari pemerintah.Tidak ada
salahnya pemerintah membantunya seperti membantu dunia olahraga.
Bantuan bisa diberikan 50 miliar per tahun untuk memproduksi sekitar
lima film dan 10 miliar untuk upaya memasarkan.










Kalau ada hasil
positif bisa ditingkatkan secara bertahap.Salah satu nilai positif
manusia Indonesia menurut Mohtar Lubis ialah jiwa seni. Kita bisa
memanfaatkan hal itu seoptimal mungkin.Kita harus bekerja profesional,
tidak boleh ada KKN atau sistem koneksi.Semua harus terbuka dan
transparan. Industri film India maju karena masyarakat India mendukung
dan mencintai film nasional mereka.










Film Barat menjadi tamu di
India. Tuan rumahnya ialah film India.Apakah mungkin menumbuhkan
dukungan, apresiasi, dan rasa cinta masyarakat Indonesia terhadap film
Indonesia seperti mereka mencintai tim bulutangkis yang meraih Piala
Thomas? Sulit untuk menjawab pertanyaan itu.(*)








KH. Salahuddin Wahid
Budayawan, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang  
Kliping dari Koran SINDO

0 comments:

Refleksi Hari Film Nasional

Posted by Unknown  |  at  6:27 AM

kh_salahuddin_wahid.jpg
Oleh: KH. Salahuddin Wahid



Medio Maret 2008 saya menonton film Ayat-Ayat Cinta (AAC) bersama istri saya. Banyak sekali yang tertarik untuk menonton film itu,termasuk Pak Habibie dan Pak Jusuf Kalla.

Setahun lalu saya menonton film Nagabonar Menjadi 2. Kedua film itu
adalah film yang bagus sekaligus laris.Bahkan film AAC menjadi film
Indonesia yang paling banyak penontonnya sepanjang sejarah, mencapai
angka 2,9 juta sampai 22 Maret 2008.Angka 4 juta tampaknya bisa
tercapai.






Mengapa jumlah penonton AAC bisa melonjak demikian
tinggi? Pertama, tentu karena buku AAC karya Habiburrahman el-Shirazy
adalah buku yang baik dan terjual dalam jumlah amat besar, konon di
atas 400.000 buah. Kedua,filmnya sendiri juga cukup bagus dan enak
untuk ditonton.










Ketiga, ada kebutuhan akan munculnya film yang
baik.Artinya masyarakat sudah menunggu hadirnya film yang baik dan
laku.Coba kalau hal yang sama terjadi 10 tahun lalu, belum tentu
hasilnya akan seperti itu. Apakah ini merupakan awal dari bangkitnya
dunia film Indonesia sehingga bisa tidak menjadi tamu di negeri
sendiri?










Apakah insan perfilman Indonesia sudah siap mengikuti
jejak rekannya di dunia musik Indonesia yang sudah menjadi tuan rumah
di negeri sendiri? Bahkan lebih jauh lagi, mampukah kita mengekspor
film Indonesia, paling tidak ke Malaysia, seperti para musisi kita?
Kita perlu melihat dunia perfilman India sebagai perbandingan atau
contoh.










***










Film Ayat-ayat Cinta
Kita menyaksikan banyak sekali film India diputar
di hampir semua stasiun TV di Indonesia. Di bioskopbioskop di hampir
seluruh kota di Indonesia film layar lebar India sejak 50 tahun lalu
menjadi kegemaran masyarakat kelas menengah ke bawah. Masyarakat
menengah ke atas Indonesia memandang film India dengan sebelah mata.










Seumur
hidup saya hanya pernah menonton film India berjudul Boot Polish pada
akhir 1950-an.Tanpa disangka pada minggu ketiga Januari 2007 saya
menonton dua film India yang baru diputar. Dua film itu panjangnya tiga
dan tiga setengah jam. Saya menonton film tersebut di New Delhi saat
saya dan istri berkunjung ke India (Januari 2007) diajak salah seorang
kawan saya, Dalpat Mirchandani.










Kami ditraktir menonton film
pertama oleh seorang kawan Pak Dani (Mirchandani), bernama SK Ghai,
seorang penerbit buku yang sukses.Artinya berasal dari kelas
menengah.Selesai makan malam, seisi rumah,Pak Ghai dan istri serta
kedua anak dan istrinya, Pak Dani dan istrinya,Maya, serta seorang anak
mereka,Anub,dan saya bersama istri menonton film itu.



Sejak
makan malam mereka mulai membicarakan film itu yang baru mulai diputar
setelah dua minggu dan telah lama ditunggu masyarakat. Penonton di
bioskop penuh. Banyak yang memesan karcis bioskop sehari sebelumnya.
Pemutaran perdana film-film India box-office dilakukan serentak di
India dan luar negeri.



Di India ada lebih dari 100 saluran pada
TV kabel. Sebagian besar diisi stasiun TV India yang memutar filmfilm
India lama.Film India di masa lalu banyak yang diputar terus-menerus
bertahun-tahun. Kini mulai berkurang jumlah film seperti itu. Setiap
hari diproduksi 3 film baru, berarti dalam setahun diproduksi lebih
dari 1.000 film baru. Sebagian besar diekspor ke Amerika, Eropa, dan
Asia.










Sebenarnya hasil ekspor tadi hanya sebagai pelengkap dari
pasar dalam negeri. Industri film yang berpusat di Mumbai (dulu Bombai,
karena itu disebut Bollywood) itu mampu memberi penghidupan bagi
puluhan juta rakyat India.Para artis India,terutama yang papan atas,
bisa memperoleh penghasilan yang aduhai.







Bisa mencapai belasan
miliar per film. Shah Rukh Khan untuk menjadi pemandu Crore Pati –versi
India dari Who Wants To Be A Millionaire– dibayar Rp1,6 miliar rupiah
per tayang. Perhatikan, India memakai judul bahasa India untuk program
itu. Empat orang mantan Ratu Dunia asal India terjun ke dunia film:
Lara Dutta, Sushmita Sen,Aishwarya Rai, Priyanka Chopra.Aishwarya Rai
telah ikut bermain di dalam film Hollywood.










Sebelumnya beberapa aktor
dan aktris India juga telah bermain di Hollywood. Satyajit Ray,
sutradara film Father Panchali dan Aparajito,telah lama menempati
posisi terhormat di dunia film internasional.










***










Bagaimana
dengan keadaan dunia perfilman kita? Industri film kita telah mengalami
beberapa kali pasang surut. Dari era Usmar Ismail ke era Asrul Sani,
Syuman Djaja,Wim Umboh, Teguh Karya,Slamet Raharjo, Sophan
Sophian,Garin Nugroho hingga era Rudi Sujarwo. Dari era Raden Mohtar,
Bambang Hermanto, Chitra Dewi,Titin Sumarni,ke era Sukarno M Noor,
Rahmat Hidayat, Lenny Marlina, Widyawati, Benyamin, Deddy Mizwar,
Christine Hakim,Warkop hingga ke era Rano Karno,Tora Sudiro, dan Dian
Sastrowardoyo.











Cukup lama film layar lebar istirahat karena
dikalahkan oleh sinetron. Ada beberapa sinetron yang bagus dan
menghibur serta mendidik seperti serial Losmen, serial Si Doel Anak
Sekolahan, Mahkamah.Namun,kini sinetron yang ada umumnya tidak bermutu.
Film layar lebar yang bagus adalah produksi era masa lalu yang cukup
lama seperti November 1828, Cut Nyak Dien, Apa Yang Kau Cari Palupi?,
Nagabonar, dan Kejarlah Daku Kau Kutangkap.










Film-film tahun
1950-an juga banyak yang bagus. Sayangnya secara komersial film-film
itu tidak semua menggembirakan sehingga produser sulit untuk bertahan.
Beberapa tahun terakhir film layar lebar mulai mendapat pasar yang
lumayan dengan munculnya film Jelangkung, Ada Apa Dengan Cinta?,
Petualangan Sherina, Gie, Berbagi Suami, dan beberapa film lain.










Terakhir
ialah film AAC yang fenomenal. Beberapa film diikutsertakan di dalam
festival bergengsi di luar negeri, tetapi belum berhasil.Usaha itu
patut dihargai. Perkembangan terakhir yang menyedihkan ialah
pertengkaran dan konflik antara insan muda perfilman Indonesia dengan
para seniornya berkaitan dengan penyelenggaraan festival film Indonesia
sehingga para insan muda industri film itu beramairamai mengembalikan
Piala Citra yang telah mereka terima.Peristiwa itu sungguh membuat kita
prihatin. Perlu ada win-win solution.










***










Kita perlu kerja
keras bersamasama untuk mengembangkan industri film Indonesia sehingga
dapat menjadi salah satu industri yang memberi sumbangsih nyata bagi
kemajuan ekonomi Indonesia. Pemerintah perlu memberi dukungan nyata
terhadap industri film nasional kita. Kita harus memulai langkah nyata
untuk membuat film yang baik lalu kita ekspor.










Saya yakin kita
punya kemampuan untuk itu tetapi mengalami hambatan kurangnya
pendanaan.Kita punya banyak materi yang dapat menjadi bahan cerita yang
baik. Untuk membuat skenario bisa dikerahkan tenaga terbaik yang
ada,kalau perlu dengan meminta asistensi dari luar negeri supaya bisa
memenuhi selera pasar.Sutradara dan tenaga lain juga cukup tersedia.










Secara
bertahap kita mulai memproduksi, dari lima film per tahun hingga
akhirnya mencapai puluhan film per tahun. Industri film Indonesia
selama ini tidak mendapat bantuan dana dari pemerintah.Tidak ada
salahnya pemerintah membantunya seperti membantu dunia olahraga.
Bantuan bisa diberikan 50 miliar per tahun untuk memproduksi sekitar
lima film dan 10 miliar untuk upaya memasarkan.










Kalau ada hasil
positif bisa ditingkatkan secara bertahap.Salah satu nilai positif
manusia Indonesia menurut Mohtar Lubis ialah jiwa seni. Kita bisa
memanfaatkan hal itu seoptimal mungkin.Kita harus bekerja profesional,
tidak boleh ada KKN atau sistem koneksi.Semua harus terbuka dan
transparan. Industri film India maju karena masyarakat India mendukung
dan mencintai film nasional mereka.










Film Barat menjadi tamu di
India. Tuan rumahnya ialah film India.Apakah mungkin menumbuhkan
dukungan, apresiasi, dan rasa cinta masyarakat Indonesia terhadap film
Indonesia seperti mereka mencintai tim bulutangkis yang meraih Piala
Thomas? Sulit untuk menjawab pertanyaan itu.(*)








KH. Salahuddin Wahid
Budayawan, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang  
Kliping dari Koran SINDO

0 comments:

AIR DAN GLOBAL WARMING

Posted by Unknown  |  at  6:07 PM


Oleh: Muhammad Kurtubi



 





Air sumber kehidupan itu hanya terdiri dari dua unsur...Tertarik dengan tulisan KH. Mustofa Bisri di situs ini, tentang Prof. Masaru Emoto di Jepang yang meneliti sifat hexagonal air. Maka penulis ingin  berbagi  masalah air dan kesehatan. Barangkali bisa memperkaya informasi seputar air kesehatan yang "dijampi-jampi". Adakah jampi-jampi ala pesantren ini matching dengan iptek?



 



Air adalah sumber kehidupan sebagaimana ayat quran berbunyi: “waja’alnaa minal maai kulla syain hayy”, Kujadikan
dengan air itu segala sesuatu menjadi hidup. Tapi baru saja tadi siang
seusai juma’atan kulihat motor-motor gagal dihidupkan karena basah
terkena hujan.



 



 



Berarti air bukan sumber kehidupan mesin itu sendiri dong. Tetapi
justru sebagai penghambat lajunya energi mesin yang perlu dihiupkan
demi hdiupnya roda perekonomian si pemilik motor. Saya lihat putus asa
di selah berkali-kali engkol motornya, sales itu akhirnya putus asa dan
bersandar kembali ke masjid. Merenung sendiri.













Air Sebagai Global Warming!





Orang tengah berczikir, air aqua merekamnya dan membentuk molekul hebat... Mungkin
anda akan mengatakan bahwa orang-orang di pesantren sebagai pengidap
TBC.  Misalnya pada saat tahlilan, atau doa bersama, di hadapan hadirin
terdapat air yang di botol aqua atau wadah lainnya. Air itu biasanya
ditempatkan di tengah-tengah orang-orang yang tengah membaca quran.
Bila doa sudah selesai air itu sendiri akan diminum oleh keluarganya.





Mengapa itu dilakukan, hal ini terkait dengan alam air itu sendiri
sebagai global warning. Maksudnya, air itu ternyata mampu merekam
segala hal yang ada di sekitarnya. Karenanya, air yang merespon doa,
dan bacaan quran dan syair-syair yang baik, ternyata akan terbentuk
sejenis bentukan atom yang indah, berbeda dengan air yang merekam suara
keras, tak beraturan dan jelek, maka bentukannya pun jelek.





Peneliti asal Jepang Dr Masaru Emoto, seperti
di tulis dalam berbagai media, suatu kali melakukan riset laboratorium
tentang air. Ajaib, air bisa menangkap pesan-pesan dalam udara yang
kemudian memengaruhi bentuk molekul air tersebut. Saat air diberikan
getaran cinta dan kasih sayang melalui kata-kata cinta, terima kasih,
dan sentuhan lagu lembut yang menyejukkan pikiran,tampak bahwa
perlahan- lahan air tersebut membentuk dirinya menjadi molekul
berbentuk indah seperti kristal bersegi 6.





Sebaliknya, ketika air tadi dikata-katai dengan umpatan
seperti “Kamu membuatku muak!”, “Kamu bodoh!” atau diberi getaran
lagulagu heavy metal, terlihat bahwa bentuk molekul air menjadi sangat
jelek. Penelitian lainnya juga pernah dilakukan pada air tanah di Kobe,
Jepang.Beberapa hari pascagempa bumi besar Hanshin-Awaji tahun 1995,
sampel air tanah yang diteliti menunjukkan molekul yang buruk rupa,
serupa kemuraman dan kesedihan warga Kobe akibat gempa bumi yang
menelan korban jiwa 140.000 orang itu.





Simpati pun berdatangan, relawan, dan warga saling
bahumembahu memulihkan derita para korban. Kebersamaan dan kepedulian
menguat. Hal tersebut rupanya menimbulkan atmosfer yang sangat
positif.Tiga bulan pascagempa, molekul air tanah di Kobe menampakkan
bentuk yang indah. Itulah sekelumit pelajaran yang bisa direnungkan,
betapa kasih sayang dan kata-kata positif sangat besar manfaatnya.





Bagaimana dengan dzikiran, tentu saja kalimat yang didendangkan
dalam dzikiran, tahlilan, marhabanan, yang dikatakan bid’ah itu, tentu
saja air akan merespon dengan baik. Karenanya, jika diminum air ini
sangat membantu kesehatan.



 





Bagi manusia, air di dalam tubuh terdiri dari hampir 70%nya. Makanya
saat manusia diberikan kata-kata sejuk dan menyejukkan akan direspon
dengan baik, sebaliknya orang yang dikasari maka terbentuk molekul air
dalam tubuh kita untuk menolaknya.



 





Begitupula anak kecil yang sedang tumbuh otaknya, maka kata-kata
yang baik dan pendidikan yang baik dari orangtuanya akan membemtuk
molekul tubuh yang bagus. Sebaliknya, jika umpatan, makian dan
serapahan, jangan khawatir itupun akan direspon pula oleh tubuh tampa
sadar. sehingga saat beawr nanti para orang tua baru memahami sebentuk
molekul anak-anaknya itu bertingkah kasar dan tak karu-karuan mirip
molekul yang jelek.



 





Demikian juga oksigen dan hidrogen sebagai pembentuk molekul air di
alam ini. Manakala manusia-manusia di bumi tidak mencintai kesejukan
suka pada perang, kasar dan kanibalisme, kemaksiatan vertikal dan
horizontal tumbuh subur, niscaya hidrogen dan oksigen akan merespon
negatif. Polutan atau carbon dioksida akan terbentuk lebih banyak dari
pada pembentukan oksigen. Sehinggalah kita mengenal istilah  global
warming, climate change, pemanasan global dan istilah lainnya.



 






Akhirnya, kita sebenarnya sudah diingatkan bahwa alam ini mirip sebentuk puzzle,yang
akan saling melengkapi, karenanya, demikian pula maka kombinasi unsur
oksigen dan hidrogen sebagai pembentuk air, maka jangan sekali-kali
diganggu dengan berbagai masalah “sampah” ideologi, madzhab dan sumpah
serapah. Cukuplah air sebagai global warming! :)






 



Penulis adalah lulusan MANU Buntet Pesantren Cirebon

0 comments:

AIR DAN GLOBAL WARMING

Posted by Unknown  |  at  6:07 PM


Oleh: Muhammad Kurtubi



 





Air sumber kehidupan itu hanya terdiri dari dua unsur...Tertarik dengan tulisan KH. Mustofa Bisri di situs ini, tentang Prof. Masaru Emoto di Jepang yang meneliti sifat hexagonal air. Maka penulis ingin  berbagi  masalah air dan kesehatan. Barangkali bisa memperkaya informasi seputar air kesehatan yang "dijampi-jampi". Adakah jampi-jampi ala pesantren ini matching dengan iptek?



 



Air adalah sumber kehidupan sebagaimana ayat quran berbunyi: “waja’alnaa minal maai kulla syain hayy”, Kujadikan
dengan air itu segala sesuatu menjadi hidup. Tapi baru saja tadi siang
seusai juma’atan kulihat motor-motor gagal dihidupkan karena basah
terkena hujan.



 



 



Berarti air bukan sumber kehidupan mesin itu sendiri dong. Tetapi
justru sebagai penghambat lajunya energi mesin yang perlu dihiupkan
demi hdiupnya roda perekonomian si pemilik motor. Saya lihat putus asa
di selah berkali-kali engkol motornya, sales itu akhirnya putus asa dan
bersandar kembali ke masjid. Merenung sendiri.













Air Sebagai Global Warming!





Orang tengah berczikir, air aqua merekamnya dan membentuk molekul hebat... Mungkin
anda akan mengatakan bahwa orang-orang di pesantren sebagai pengidap
TBC.  Misalnya pada saat tahlilan, atau doa bersama, di hadapan hadirin
terdapat air yang di botol aqua atau wadah lainnya. Air itu biasanya
ditempatkan di tengah-tengah orang-orang yang tengah membaca quran.
Bila doa sudah selesai air itu sendiri akan diminum oleh keluarganya.





Mengapa itu dilakukan, hal ini terkait dengan alam air itu sendiri
sebagai global warning. Maksudnya, air itu ternyata mampu merekam
segala hal yang ada di sekitarnya. Karenanya, air yang merespon doa,
dan bacaan quran dan syair-syair yang baik, ternyata akan terbentuk
sejenis bentukan atom yang indah, berbeda dengan air yang merekam suara
keras, tak beraturan dan jelek, maka bentukannya pun jelek.





Peneliti asal Jepang Dr Masaru Emoto, seperti
di tulis dalam berbagai media, suatu kali melakukan riset laboratorium
tentang air. Ajaib, air bisa menangkap pesan-pesan dalam udara yang
kemudian memengaruhi bentuk molekul air tersebut. Saat air diberikan
getaran cinta dan kasih sayang melalui kata-kata cinta, terima kasih,
dan sentuhan lagu lembut yang menyejukkan pikiran,tampak bahwa
perlahan- lahan air tersebut membentuk dirinya menjadi molekul
berbentuk indah seperti kristal bersegi 6.





Sebaliknya, ketika air tadi dikata-katai dengan umpatan
seperti “Kamu membuatku muak!”, “Kamu bodoh!” atau diberi getaran
lagulagu heavy metal, terlihat bahwa bentuk molekul air menjadi sangat
jelek. Penelitian lainnya juga pernah dilakukan pada air tanah di Kobe,
Jepang.Beberapa hari pascagempa bumi besar Hanshin-Awaji tahun 1995,
sampel air tanah yang diteliti menunjukkan molekul yang buruk rupa,
serupa kemuraman dan kesedihan warga Kobe akibat gempa bumi yang
menelan korban jiwa 140.000 orang itu.





Simpati pun berdatangan, relawan, dan warga saling
bahumembahu memulihkan derita para korban. Kebersamaan dan kepedulian
menguat. Hal tersebut rupanya menimbulkan atmosfer yang sangat
positif.Tiga bulan pascagempa, molekul air tanah di Kobe menampakkan
bentuk yang indah. Itulah sekelumit pelajaran yang bisa direnungkan,
betapa kasih sayang dan kata-kata positif sangat besar manfaatnya.





Bagaimana dengan dzikiran, tentu saja kalimat yang didendangkan
dalam dzikiran, tahlilan, marhabanan, yang dikatakan bid’ah itu, tentu
saja air akan merespon dengan baik. Karenanya, jika diminum air ini
sangat membantu kesehatan.



 





Bagi manusia, air di dalam tubuh terdiri dari hampir 70%nya. Makanya
saat manusia diberikan kata-kata sejuk dan menyejukkan akan direspon
dengan baik, sebaliknya orang yang dikasari maka terbentuk molekul air
dalam tubuh kita untuk menolaknya.



 





Begitupula anak kecil yang sedang tumbuh otaknya, maka kata-kata
yang baik dan pendidikan yang baik dari orangtuanya akan membemtuk
molekul tubuh yang bagus. Sebaliknya, jika umpatan, makian dan
serapahan, jangan khawatir itupun akan direspon pula oleh tubuh tampa
sadar. sehingga saat beawr nanti para orang tua baru memahami sebentuk
molekul anak-anaknya itu bertingkah kasar dan tak karu-karuan mirip
molekul yang jelek.



 





Demikian juga oksigen dan hidrogen sebagai pembentuk molekul air di
alam ini. Manakala manusia-manusia di bumi tidak mencintai kesejukan
suka pada perang, kasar dan kanibalisme, kemaksiatan vertikal dan
horizontal tumbuh subur, niscaya hidrogen dan oksigen akan merespon
negatif. Polutan atau carbon dioksida akan terbentuk lebih banyak dari
pada pembentukan oksigen. Sehinggalah kita mengenal istilah  global
warming, climate change, pemanasan global dan istilah lainnya.



 






Akhirnya, kita sebenarnya sudah diingatkan bahwa alam ini mirip sebentuk puzzle,yang
akan saling melengkapi, karenanya, demikian pula maka kombinasi unsur
oksigen dan hidrogen sebagai pembentuk air, maka jangan sekali-kali
diganggu dengan berbagai masalah “sampah” ideologi, madzhab dan sumpah
serapah. Cukuplah air sebagai global warming! :)






 



Penulis adalah lulusan MANU Buntet Pesantren Cirebon

0 comments:

Wong Buntet Pesantren Ning London

Posted by Unknown  |  at  12:50 AM

Assalamualaikum War, Wab.


 



Hi Adik-adik semua,



 



Waduh
udara di Inggris bukan main dinginnya, sampai sekarang ini, yang
mestinya sudah mulai musim spring (musim semi), masih dingin saja.
Kemarin hari Jum’at sampai Senin, tanggal 21 sampai 24 Maret, itu hari
Easter Bank holiday (hari libur), jadi banyak orang Inggris yang pada
pergi holiday ke luar negeri yang dekat, seperti Spanyol, Italy atau
Greece (Yunani) dan sepertinya. Kami sendiri, yang uangnya terbatas,
terpaksa harus tinggal dirumah, menghangatkan diri dari salju yang
turun dimana-mana pada hari itu. Karenanya, pada se-har2 saya ,masih
memakai thermal (rangkapam celana seperti stocking untuk orang wanita),
karena kalau tidak dinginnya bukan main.



 






Untuk
orang Inggris, mempunyai mobil itu bukanlah tanda bahwa orang itu kaya
atau mewah, tapi mobil itu adalah keperluan se-hari2, untuk pergi
berbelanja, untuk mengantar anak ke sekolah dan sebagainya. Kalau orang
kaya, mobil yang mereka beli itu mobil2 yang bagus atau sport car, yang
disampng untuk keperluan kerja dan se-hari2, juga untuk rekreasi.
Adapun mobil2 yang berharga, banyak diantaranya yang di Indonesia tidak
ada atau jarang, seperti Aston Martin, yang sering dipergunakan oleh
James Bond dalam filmnya, Daimler, Rolls Royce, Ducati,
  McLaren
Mercedes, mungkin yang ada di Indonesia Porsche. Adapun mobil2 seperti
Mercedes’, BMW, Lexus, Audi, Jaguar, Volvo, Subaru, adalah termasuk
juga mobil mewah, tapi masih tidak begitu mobilnya orang2 yang kaya
sekali, terserah dengan kelas mobilnya. Kalau hanya Mercedes A, B, C
atau E class, itu masih biasa, atau BMW serie 3, atau Jaguar, Audi,
Volvo dan Subaru yang basic clas, itu semua masih bisa terbeli oleh
rakyat biasa.



 



Seperti
saya sendiri dan kawan2 yang bekerja menjadi local staff di KBRI
London, mempunyai mobil itu sudah biasa, seperti mempunyai micro wave
oven juga suatu keperluan hidup di London. Seperti tetangga saya, yang
sudah pangsiun, mereka mempunyai mobil samp[ai tiga, satu untuk
bapaknya, satu untuk ibunya dan satu lagi untuk keperluan anaknya.
Mereka tidak mempunyai mobil2 mewah, seperti yanmg saya sebut diatas,
hanya mobil2 biasa seperti VW, Toyota, dan Honda. Mobil2 VW, Toyota dan
Hondapun, membikin mobil2 yang mewah, yang harganya cukup mahal juga,
seperti VW Toureg, itu mobil mewah dan bagus juga, harganyapun cukup
mahal.



 



Berita
lain dari Inggris yang mungkin adik2 juga sudah tahu, yaitu mengenai
Prince Harry, yang beberapa minggu yang lalu terpaksa harus kembali
dari tugas militernya di Afganistan. Prince Harry adalah orang ke-tiga
yang berhak jadi raja Inggris, setelah kakaknya Prince William dan
bapaknya Prince Charles. Karena itu, begitu ada wartawan Amerika yang
membocorkan berita keadaannya Prince Harry di Afganistan, menteri
Pertahanan Inggris segera mencabut keadaan Prince Harry di Afganistan,
kembali ke Inggris. Sebab dengan bocornya keadaaan Prince Harry dari
Afganistan, akan membahayakan Prince Harry semdiri dan lebih
membahayakan lagi tentara Inggris yang ada bersamanya.




 



Beberapa
minggu yang lalu, Menteri Keuangan Inggris, Alistair Darling,
mengajukan anggaran belanja Inggris baru. Diantaranya Menteri Keuangan
Inggris, menaikkan harga rokok, yang sebetulnya sudah mahal, dengan 11
Pence sebungkus, £1,- = 100pences, tapi tidak menaikkan harga minyak,
karena tanpa Menteri Keuangan menaikkan harga minyakpun, harga minyak
sudah mahal. Tapi Pemerintah Inggris ingin supaya orang2 Inggris stop
merokok, maka harga rokok dimahalkan. Malah sekarang ini sedang
diperbincangkan oleh anggaota parlemen untuk, mengeluarkan undang2,  setiap toko yang menjual rokok, tidak boleh memajang rokok yang dijual di tokonya.



 



Sekarang
ini, di pelabuhan udara Heathrow, baru dibuka lagi terminal 5,
sebelumnya, Heathrow, mempunyai 4 terminal. Terminal 1, untuk BA ke
Eropah (selain ke Paris dan Amsterdam) dan dalam negeri, penerbangan2
Inggris lainnya yang ke Eropah dan dalam negeri, dan Aer Linggus
(penerbangan Irlandia Selatan). Terminal 2, untuk penerbangan2 Eropah
(kecuali Air France dan KLM). Terminal 3, untuk penerbangan2 dari Asia,
Afrika, Amerika dan Australia. Terminal 4, untuk BA, tujuan yang jauh
dan ke Paris dan Amsterdam, untuk KLM dan Air France. Karena waktu itu,
sibuk dan padat sekali, sekarang ada terminal 5, yang melulu di gunakan
untuk BA, baik yang jarak jauh maupun dalm negeri.



 



Airport
yang adanya dekat London, ada 5, yang terbesar adalah Heathrow, yang
mempunyai 5 terminal yang sudah saya terangkan diatas. Yang kedua
Gatwick, dulu Garuda turunnya disitu, disitu ada 2 terminal North dan
South terminal. Yang ketiga Stanstead, cukup besar juga, tapi hanya ada
1 terminal. Yang keempat, City Airport, juga hanya ada 1 terminal,
malah airport ini hanya untuk kapal2 yang tidak memerlukan runaway
panjang, yang bisa mendarat disitu. Ke lima Luton arport, lapangan ini
digunakan untuk perusahaan penerbangan kecil, yang terbang ke Eropah
baik untuk package holiday, atau untuk terbang ke Eropah yang murah.



 



Wah
rupanya sebentar lagi, adik2 merayakan Khaul di Buntet Pesantren, saya
juga sebetulnya, ingin sekali ada di Buntet pada waktu itu, sejak saya
di London, saya hanya sekali ada di Buntet Pesantren, jadi, saya ingin
sekali, berada di Buntet Pesantren, te5rutama waktu merayakan Khaul.
Tapi apa  boleh buat, InsyaAllah, sewaktu waktu saya akan bias datang ke Khaul di Buntet Pesantren.



 



Wis dingin
ah, engko disambung maning, songane sa wise adik2 merayakan Khaul,
sekiye ning London masih atis, tapi mendingan beli se atis wingi, wis
ah pegel, arep turu.



 



Wassalamualaikum war, wab.



 




Ghozy Mudjahid




 



0 comments:

Wong Buntet Pesantren Ning London

Posted by Unknown  |  at  12:50 AM

Assalamualaikum War, Wab.


 



Hi Adik-adik semua,



 



Waduh
udara di Inggris bukan main dinginnya, sampai sekarang ini, yang
mestinya sudah mulai musim spring (musim semi), masih dingin saja.
Kemarin hari Jum’at sampai Senin, tanggal 21 sampai 24 Maret, itu hari
Easter Bank holiday (hari libur), jadi banyak orang Inggris yang pada
pergi holiday ke luar negeri yang dekat, seperti Spanyol, Italy atau
Greece (Yunani) dan sepertinya. Kami sendiri, yang uangnya terbatas,
terpaksa harus tinggal dirumah, menghangatkan diri dari salju yang
turun dimana-mana pada hari itu. Karenanya, pada se-har2 saya ,masih
memakai thermal (rangkapam celana seperti stocking untuk orang wanita),
karena kalau tidak dinginnya bukan main.



 






Untuk
orang Inggris, mempunyai mobil itu bukanlah tanda bahwa orang itu kaya
atau mewah, tapi mobil itu adalah keperluan se-hari2, untuk pergi
berbelanja, untuk mengantar anak ke sekolah dan sebagainya. Kalau orang
kaya, mobil yang mereka beli itu mobil2 yang bagus atau sport car, yang
disampng untuk keperluan kerja dan se-hari2, juga untuk rekreasi.
Adapun mobil2 yang berharga, banyak diantaranya yang di Indonesia tidak
ada atau jarang, seperti Aston Martin, yang sering dipergunakan oleh
James Bond dalam filmnya, Daimler, Rolls Royce, Ducati,
  McLaren
Mercedes, mungkin yang ada di Indonesia Porsche. Adapun mobil2 seperti
Mercedes’, BMW, Lexus, Audi, Jaguar, Volvo, Subaru, adalah termasuk
juga mobil mewah, tapi masih tidak begitu mobilnya orang2 yang kaya
sekali, terserah dengan kelas mobilnya. Kalau hanya Mercedes A, B, C
atau E class, itu masih biasa, atau BMW serie 3, atau Jaguar, Audi,
Volvo dan Subaru yang basic clas, itu semua masih bisa terbeli oleh
rakyat biasa.



 



Seperti
saya sendiri dan kawan2 yang bekerja menjadi local staff di KBRI
London, mempunyai mobil itu sudah biasa, seperti mempunyai micro wave
oven juga suatu keperluan hidup di London. Seperti tetangga saya, yang
sudah pangsiun, mereka mempunyai mobil samp[ai tiga, satu untuk
bapaknya, satu untuk ibunya dan satu lagi untuk keperluan anaknya.
Mereka tidak mempunyai mobil2 mewah, seperti yanmg saya sebut diatas,
hanya mobil2 biasa seperti VW, Toyota, dan Honda. Mobil2 VW, Toyota dan
Hondapun, membikin mobil2 yang mewah, yang harganya cukup mahal juga,
seperti VW Toureg, itu mobil mewah dan bagus juga, harganyapun cukup
mahal.



 



Berita
lain dari Inggris yang mungkin adik2 juga sudah tahu, yaitu mengenai
Prince Harry, yang beberapa minggu yang lalu terpaksa harus kembali
dari tugas militernya di Afganistan. Prince Harry adalah orang ke-tiga
yang berhak jadi raja Inggris, setelah kakaknya Prince William dan
bapaknya Prince Charles. Karena itu, begitu ada wartawan Amerika yang
membocorkan berita keadaannya Prince Harry di Afganistan, menteri
Pertahanan Inggris segera mencabut keadaan Prince Harry di Afganistan,
kembali ke Inggris. Sebab dengan bocornya keadaaan Prince Harry dari
Afganistan, akan membahayakan Prince Harry semdiri dan lebih
membahayakan lagi tentara Inggris yang ada bersamanya.




 



Beberapa
minggu yang lalu, Menteri Keuangan Inggris, Alistair Darling,
mengajukan anggaran belanja Inggris baru. Diantaranya Menteri Keuangan
Inggris, menaikkan harga rokok, yang sebetulnya sudah mahal, dengan 11
Pence sebungkus, £1,- = 100pences, tapi tidak menaikkan harga minyak,
karena tanpa Menteri Keuangan menaikkan harga minyakpun, harga minyak
sudah mahal. Tapi Pemerintah Inggris ingin supaya orang2 Inggris stop
merokok, maka harga rokok dimahalkan. Malah sekarang ini sedang
diperbincangkan oleh anggaota parlemen untuk, mengeluarkan undang2,  setiap toko yang menjual rokok, tidak boleh memajang rokok yang dijual di tokonya.



 



Sekarang
ini, di pelabuhan udara Heathrow, baru dibuka lagi terminal 5,
sebelumnya, Heathrow, mempunyai 4 terminal. Terminal 1, untuk BA ke
Eropah (selain ke Paris dan Amsterdam) dan dalam negeri, penerbangan2
Inggris lainnya yang ke Eropah dan dalam negeri, dan Aer Linggus
(penerbangan Irlandia Selatan). Terminal 2, untuk penerbangan2 Eropah
(kecuali Air France dan KLM). Terminal 3, untuk penerbangan2 dari Asia,
Afrika, Amerika dan Australia. Terminal 4, untuk BA, tujuan yang jauh
dan ke Paris dan Amsterdam, untuk KLM dan Air France. Karena waktu itu,
sibuk dan padat sekali, sekarang ada terminal 5, yang melulu di gunakan
untuk BA, baik yang jarak jauh maupun dalm negeri.



 



Airport
yang adanya dekat London, ada 5, yang terbesar adalah Heathrow, yang
mempunyai 5 terminal yang sudah saya terangkan diatas. Yang kedua
Gatwick, dulu Garuda turunnya disitu, disitu ada 2 terminal North dan
South terminal. Yang ketiga Stanstead, cukup besar juga, tapi hanya ada
1 terminal. Yang keempat, City Airport, juga hanya ada 1 terminal,
malah airport ini hanya untuk kapal2 yang tidak memerlukan runaway
panjang, yang bisa mendarat disitu. Ke lima Luton arport, lapangan ini
digunakan untuk perusahaan penerbangan kecil, yang terbang ke Eropah
baik untuk package holiday, atau untuk terbang ke Eropah yang murah.



 



Wah
rupanya sebentar lagi, adik2 merayakan Khaul di Buntet Pesantren, saya
juga sebetulnya, ingin sekali ada di Buntet pada waktu itu, sejak saya
di London, saya hanya sekali ada di Buntet Pesantren, jadi, saya ingin
sekali, berada di Buntet Pesantren, te5rutama waktu merayakan Khaul.
Tapi apa  boleh buat, InsyaAllah, sewaktu waktu saya akan bias datang ke Khaul di Buntet Pesantren.



 



Wis dingin
ah, engko disambung maning, songane sa wise adik2 merayakan Khaul,
sekiye ning London masih atis, tapi mendingan beli se atis wingi, wis
ah pegel, arep turu.



 



Wassalamualaikum war, wab.



 




Ghozy Mudjahid




 



0 comments:

Rugyaa Atawa Jampi-Jampi

Posted by Unknown  |  at  2:14 PM


Oleh: A. Mustofa Bisri

Dalam keadaan lelah dan lapar, rombongan sahabat Nabi Muhammad SAW
singgah di suatu desa. Tak ada satu penduduk pun yang sudi menjamu
mereka. Kebetulan ketika rombongan beranjak pergi meninggalkan desa
yang bakhil itu, terjadi peristiwa: kepala desanya disengat
kalajengking berbahaya.  Segala upaya sudah dilakukan. Segala ramuan yang
biasa mereka gunakan mengobati sengatan binatang berbisa tidak mampu
menyembuhkannya.




Lalu, ada seorang yang usul agar mencari rombongan yang barusan saja
lewat desa mereka. Siapa tahu di antara mereka ada yang bisa mengobati.
Usul tersebut diterima dan dikirimlah utusan menemui rombongan. Singkat
cerita, utusan bertemu rombongan dan menceritakan apa yang menimpa
kepala desa mereka.

“Apakah di antara kalian ada yang bisa melakukan ruqyah, jampi, untuk
mengobati kepala desa kami?” tanya mereka. Seorang diantara rombongan
pun langsung menjawab: “Aku bisa menjampi.” Tapi, aku tidak akan
menjampi dan mengobati kepala desa kalian, kecuali kalian memberi kami
kambing.”Akhirnya, disepakati mereka akan memberi beberapa ekor kambing
sebagai imbalan.

Demikianlah, sahabat yang mengaku bisa menjampi tersebut dibawa ke
tempat kepala desa yang berbaring tidak berdaya. Sahabat itu membaca
surah Fatihah dan meniup-semburi bagian tubuh si kepala desa yang
tersengat. Ajaib, ternyata sembuh seketika. Orang-orang desa gembira,
karena kepala desa mereka sembuh. Rombongan juga gembira, karena
mendapat kambing.

Setelah rombongan sampai Madinah dan melapor kepada Rasulullah SAW, apa
komentar beliau? Beliau bersabda kepada sahabat yang menjampi si kepala
desa, “Dari mana kamu tahu bahwa Fatihah bisa untuk jampi?” Dari Hadits
sahih di atas, sementara ulama menyimpulkan bahwa ruqyah atau jampi dan
meminta upah untuk itu diperkenankan oleh agama. Meskipun, ada juga
yang tetap tidak memperkenankan pengobatan menggunakan ruqyah. Sebagian
yang lain, berpendapat bahwa ruqyah boleh untuk mengobati sakit akibat
sengatan dan semisalnya dan tidak boleh untuk yang lain.

Mungkin ada yang bertanya-tanya mengenai hubungan bacaan ruqyah dengan penyakit. Bagaimana bacaan dan
tiupan bisa menyembuhkan luka? Saya teringat cerita saudara saya.
Saudara saya yang insinyur ini pernah menegur setengah memarahi penjual
rokok tetangganya yang suka menaruh botol air di depan para kyai yang
sedang melakukan istighotsah, kemudian air dibawa pulang untuk obat.
“Apa hubungannya?” katanya kepada tetangganya itu.
“Apa doa-doa itu bisa meresap masuk ke dalam air botol sampeyan ?”

Sampai suatu ketika, saudara saya itu menemukan dan membaca bukunya Dr.
Masaru Emoto tentang keajaiban air. “Ternyata,” kata saudara saya,
“menurut penelitian Dr. Masaru, air bisa menerima pengaruh ucapan,
bacaan maupun tulisan. Sekarang, galon tempat air minum kami di rumah
kami tempeli Asmaul Husna.”

Syahdan, Nabi Muhammad SAW sendiri, seperti dalam Hadits Abdullah Ibn
Mas’ud, pernah saat sujud, jarinya disengat kalajengking. Setelah
salat, beliau meminta air dan garam, lalu memasukkan jari yang
tersengat tersebut ke dalamnya dan membaca “Qul Huwallaahu Ahad” dan
“Mu’awwidzatain” (“Qul ‘auudzu biRabbil falaq” dan “Qul ‘audzu
biRabbinnaas”)

Di dalam Hadits Ibn Mas’ud ini, ruqyah, jampi, atau suwuk tampak hanya
sebagai ‘pelengkap’. Atau katakanlah, pengobatan gabungan. Gabungan
antara pengobatan medis dan doa. Boleh jadi, inilah yang paling membuat
pasien mantap dan pada gilirannya membantu mempercepat penyembuhan.

Berkenaan dengan itu, Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat Utsman bin
Abil ‘Ash yang pernah mengeluhkan penyakit yang dideritanya sejak masuk
Islam kepada Rasulullah SAW dan Rasulullah SAW memberi saran,

“Letakkan tanganmu di atas bagian yang sakit pada tubuhmu dan bacalah
Bismillah tiga kali dan baca tujuh kali, A’uudzu bi’izzatiLlahi
waqudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir.”

Demikianlah, pengobatan, baik secara medis maupun jampi, hanyalah
sekedar upaya dan ikhtiar. Pada akhirnya dan hakikatnya Allah
sendirilah yang menyembuhkan. Maka, sebagaimana upaya dan ikhtiar untuk
yang lain, kita tidak boleh lupa memohon pertolongan-Nya. (Minal Gusmusnet)

0 comments:

Rugyaa Atawa Jampi-Jampi

Posted by Unknown  |  at  2:14 PM


Oleh: A. Mustofa Bisri

Dalam keadaan lelah dan lapar, rombongan sahabat Nabi Muhammad SAW
singgah di suatu desa. Tak ada satu penduduk pun yang sudi menjamu
mereka. Kebetulan ketika rombongan beranjak pergi meninggalkan desa
yang bakhil itu, terjadi peristiwa: kepala desanya disengat
kalajengking berbahaya.  Segala upaya sudah dilakukan. Segala ramuan yang
biasa mereka gunakan mengobati sengatan binatang berbisa tidak mampu
menyembuhkannya.




Lalu, ada seorang yang usul agar mencari rombongan yang barusan saja
lewat desa mereka. Siapa tahu di antara mereka ada yang bisa mengobati.
Usul tersebut diterima dan dikirimlah utusan menemui rombongan. Singkat
cerita, utusan bertemu rombongan dan menceritakan apa yang menimpa
kepala desa mereka.

“Apakah di antara kalian ada yang bisa melakukan ruqyah, jampi, untuk
mengobati kepala desa kami?” tanya mereka. Seorang diantara rombongan
pun langsung menjawab: “Aku bisa menjampi.” Tapi, aku tidak akan
menjampi dan mengobati kepala desa kalian, kecuali kalian memberi kami
kambing.”Akhirnya, disepakati mereka akan memberi beberapa ekor kambing
sebagai imbalan.

Demikianlah, sahabat yang mengaku bisa menjampi tersebut dibawa ke
tempat kepala desa yang berbaring tidak berdaya. Sahabat itu membaca
surah Fatihah dan meniup-semburi bagian tubuh si kepala desa yang
tersengat. Ajaib, ternyata sembuh seketika. Orang-orang desa gembira,
karena kepala desa mereka sembuh. Rombongan juga gembira, karena
mendapat kambing.

Setelah rombongan sampai Madinah dan melapor kepada Rasulullah SAW, apa
komentar beliau? Beliau bersabda kepada sahabat yang menjampi si kepala
desa, “Dari mana kamu tahu bahwa Fatihah bisa untuk jampi?” Dari Hadits
sahih di atas, sementara ulama menyimpulkan bahwa ruqyah atau jampi dan
meminta upah untuk itu diperkenankan oleh agama. Meskipun, ada juga
yang tetap tidak memperkenankan pengobatan menggunakan ruqyah. Sebagian
yang lain, berpendapat bahwa ruqyah boleh untuk mengobati sakit akibat
sengatan dan semisalnya dan tidak boleh untuk yang lain.

Mungkin ada yang bertanya-tanya mengenai hubungan bacaan ruqyah dengan penyakit. Bagaimana bacaan dan
tiupan bisa menyembuhkan luka? Saya teringat cerita saudara saya.
Saudara saya yang insinyur ini pernah menegur setengah memarahi penjual
rokok tetangganya yang suka menaruh botol air di depan para kyai yang
sedang melakukan istighotsah, kemudian air dibawa pulang untuk obat.
“Apa hubungannya?” katanya kepada tetangganya itu.
“Apa doa-doa itu bisa meresap masuk ke dalam air botol sampeyan ?”

Sampai suatu ketika, saudara saya itu menemukan dan membaca bukunya Dr.
Masaru Emoto tentang keajaiban air. “Ternyata,” kata saudara saya,
“menurut penelitian Dr. Masaru, air bisa menerima pengaruh ucapan,
bacaan maupun tulisan. Sekarang, galon tempat air minum kami di rumah
kami tempeli Asmaul Husna.”

Syahdan, Nabi Muhammad SAW sendiri, seperti dalam Hadits Abdullah Ibn
Mas’ud, pernah saat sujud, jarinya disengat kalajengking. Setelah
salat, beliau meminta air dan garam, lalu memasukkan jari yang
tersengat tersebut ke dalamnya dan membaca “Qul Huwallaahu Ahad” dan
“Mu’awwidzatain” (“Qul ‘auudzu biRabbil falaq” dan “Qul ‘audzu
biRabbinnaas”)

Di dalam Hadits Ibn Mas’ud ini, ruqyah, jampi, atau suwuk tampak hanya
sebagai ‘pelengkap’. Atau katakanlah, pengobatan gabungan. Gabungan
antara pengobatan medis dan doa. Boleh jadi, inilah yang paling membuat
pasien mantap dan pada gilirannya membantu mempercepat penyembuhan.

Berkenaan dengan itu, Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat Utsman bin
Abil ‘Ash yang pernah mengeluhkan penyakit yang dideritanya sejak masuk
Islam kepada Rasulullah SAW dan Rasulullah SAW memberi saran,

“Letakkan tanganmu di atas bagian yang sakit pada tubuhmu dan bacalah
Bismillah tiga kali dan baca tujuh kali, A’uudzu bi’izzatiLlahi
waqudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir.”

Demikianlah, pengobatan, baik secara medis maupun jampi, hanyalah
sekedar upaya dan ikhtiar. Pada akhirnya dan hakikatnya Allah
sendirilah yang menyembuhkan. Maka, sebagaimana upaya dan ikhtiar untuk
yang lain, kita tidak boleh lupa memohon pertolongan-Nya. (Minal Gusmusnet)

0 comments:

KH. Muhammad Akyas (2)

Posted by Unknown  |  at  2:09 PM


Oleh: Muhammad Kurtubi


Kyai Akyas bin Abdul Jamil sosok ulama dari Buntet Pesantren yang dikenal dengan sifatnya yang alim, tawadlu, berani, tegas, lugas, dan disiplin serta hidup apa adanya. Kealiman dan kesederhanannya itu beliau tampilkan saat membina santri-santri di asramanya juga kepada masyarakat yang berguru pada beliau. Menjelang wafatnya, beliau sempat berpesan kepada keluarganya ingin mati fakir. Saat ajal tiba, benarlah kalau beliau meninggal dalam keadaan fakir.




Beliau memiliki satu anak dari isteri pertama, Nyai Tike,  dan 9 anak dari isteri kedua yang menemaninya hingga wafat di Buntet Pesantren. Isteri beliau yang kedua ini bernama Nyai Masriah putri seorang "Penghuku Landrat" atau Kepala KUA pada masa Belanda.

Karena Nyai Masri seorang  anak pejabat zaman Belanda, ia mendapat kesempatan belajar di HIS Belanda di Cirebon. Dengan pendidikan setinggi ini Nyai Masri mahir berbahasa Asing. Sedangkan Kyai Akyas sendiri mahir berbahasa Arab. Sehingga seringkali jika Buntet Pesantren kedatangan tokoh Internasional maka keluarga Kyai Akyas yang menemani.

Suatu ketika, Buntet Pesantren kedatangan ulama dari Arab Saudi seorang Qori Internasional bernama Abdul Basith. Penguasaan qiroat dan syair-syair berbahasa Arab Kyai Akyas mampu mengimbangi intensitas komunikasi. Bahkan menurut penuturan orang yang pernah melihat pertemuan itu, Abdul Bastih mengagumi sosok Kyai Akyas yang dianggap fasih baik dalam ilmu qiroat, maupun syair-syaiar dari Arab.

Sedangkan Nyai Masri yang mahir berbahasa Belanda, terlihat akrab ketika isteri KH. Nahduddin Abbas dari Perancis datang ke Buntet Pesantren dalam sebuah kunjungan keluarga. Namun Nyai Masri saat diminta menjadi pegawai Kedutaan Indonesia di Belanda tidak mau karena alasan menemani Kyai di Buntet Pesantren.

Kerikil dan Hadits
Kemampuan berbahasa Arab Kyai Akyas ditempa sedari muda. Beliau sudah hafal alfiah sejak itu dan untuk memperdalam ilmu, langsung belajar ke Pesantren KH. Hasyim Asyari di Jombang Jawa Timur.

Kemampuan bahasa ini terus diasah dalam kesehariannya membina masyakat dan santri-santrinya. Tercatat dalam ingatan seorang cucunya, Imaduddin Al Kaf  (Kang Imad) yang selalu mendampingi beliau hingga wafatnya.

Salah satu kebiasaan Bapak Yai, (maksudnya Kyai Akyas) kata Kang Imad adalah suka menghafal hadits-hadits Rasulullah saw. Saya biasanya disuruh mengumpulkan batu kerikil yang fungsinya untuk "nengeri" hafalan haditsnya. Batu kerilik ini beliau ambil lalu menghafal setelah selesai dilempar ke wadah yang lain begitulah seterusnya hingga hafalannya selesai. Kemudian saya juga disuruh menulis hafalan beliau itu dalam satu buku catatan. Sayangnya buku catatan hafalan hadits mbah Yai itu dipinjam seorang santri  dan belum mengembalikan. Kalau tidak salah, saya baru mencatat 400 hadtis hasil beliau menghafal.

Cerita kerikil ini kemudian belanjut, saat seorang tamu datang mengeluhkan penyakit di perutnya yang sangat mengganggunya cukup lama. Orang Madura bernama Pak Selamet tukang sate Ayam, ini hanya dikasih kerikil wirid hadits yang biasa dipake beliau. Ganjel saja dengan batu kerikil yang biasa diapkai untuk menghafal hadits, kata beliau kepada Pak Selamet.

Bumi Hangus
Di balik sifat kealiman beliau, kyai Akyas sendiri merupakan kyai pejuang pada masa penjajahan Belanda. Ketika Buntet Pesantren menjadi target operasi tentara kompeni Belanda kabarpun beredar di masyarakat kalau Buntet hendak diserang dan dibakar dari dari darat dan udara seperti di daerah-daerah lain. Keberadaan pesantren ini sudah lama diincar oleh Belanda namun selalu gagal. Konon, menurut cerita yang berkembang di kalangan orang Buntet,  peta Buntet Pesantren itu tidak nampak oleh pilot pembawa bom saat hendak dijatuhi bom dari pesawat.

Dari kabar yang menggetarkan itu membuat orang-orang Buntet Pesantren disuruh mengungsi ke daerah lain guna menghindari jatuhnya korban di pihak sipil. Tentara Hisbullah yang terdiri dari orang-orang Buntet dan kyai waktu itu juga mengungsikan penduduk Buntet. Namun Kyai Akyas tetap bertahan tidak mau bringsut dari rumahnya sedangkan yang lain sudah bersembunyi di perbatasan desa ada yang mengungsi ke hutan.

Alasan kyai Akyas kenapa tidak ikut mengungsi tidak mengada-ada. Isterinya Nyai Masri yang pandai berbahasa Belanda itu mendapat informasi rahasia dari markas Belanda di Cirebon. seorang pejabat kabupaten datang ke Buntet memberitagar jangan mengungsi. Sebab katanya, jika masih ada orang yang tidak mengungsi maka bumi hangus tidak jadi.

Maka benarlah Kyai Akyas tidak jadi pergi. Sebagai gantinya, Kyai Akyas diambil Belanda dan ditahan di Cirebon untuk beberapa lama kemudian dibebaskan kembali. Setidaknya, Kyai Akyas bersyukur dengan penghorbanan dirinya, Kampung Buntet Pesantren tidak jadi dibakar. Konon akhirnya Belanda melampiaskan kemarahannya dengan membakar pesantren lain di wilayah Cirebon.

Mengembara
Ada cerita menarik seputar pengembaraan beliau. Pertama ketika berada di sebuah pesantren di Jawa, ada orang gila mengamuk sambil membawa pedang. Semua santri ribut dan ketakutan sehingga lari tunggang-langgang tinggal Kyai Akyas sendirian di situ. Para santri yang melihat dari jauh merasa khawatir pada kyai Akyas itu. Namun beliau tetap tenang dan menyambut orang itu dengan senyuman.

"Sampean itu Orang sakt!" sambil mengangkat jempol tangan kanan tanda memuji.

"Heheh, kamu benar! saya ini sakti, kalau mau bukti silahkan ambil pedang saya dan coba potong tangan saya heheheh." Kata si stress sesumbar.

Pak Kyai berusaha tenang saat si stress itu menyerahkan pedangnya. Begitu pedang sudah berpindah ke tangan Kyai, beliau tidak mau ambil resiko. Dengan sigapnya, pak Kyai langsung melempar pedang itu  jauh-jauh disaksikan oleh oran-orang yang sedari tadi deg-degan khawatir terjadi apa-apa.

Kontan saja begitu pedang sudah tidak ada pada orang stress yang ngamuk tadi, kyai langsung meminta bantuan teman-temannya untuk menundukkan dan meringkusnya. Setelah itu barulah suasana pesantren manjadi tenang kembali dan orang stress tadi diserahkan kepada pimpinan asrama untuk diobati.

Cerita kedua, saat masih muda pak kyai tengah berjalan di pesisir pantai. Saat itu ada prahu di pinggir pantai kemudian beliau naiki. Tanpa diduga, tiba-tiba saja angin besar bertiup sangat kencang, hingga menyeret perahu tadi hingga ke tengah laut. Di tmenerpa perahu dan terbawalah di tengah laut.. tapi akhirnya  beliau bisa kembali lagi.

Perhatian kepada Keluarga
Dalam masalah perkawinan Kyai Akyas seringkali menasehati putra-putrinya tentang urusan menikah itu yang penting adalah calonnya mengerjakan shalat. Artinya jangan melihat kedudukan lebih-lebih karena hartanya.  "Wis pokoke wong laki rabi itu sing penting bener, semabayang."  Itulah satu nasehat beliau kepada anak cucunya.

Perhatian kepada keluarga juga tidak kalah pentingnya. Pak Kyai memiliki besan dengan keluarga di Pekalongan dan Tegal. Dua orang anaknya menjadi keluarga di sana. Karenanya beliau suka silaturahmi ke ke Pekalongan dan Tegal sekalian berdakwah.

Di kota Tegal besan Kyai Akyas bernama Abah Muhammad. Beliau mempunyai anak bernama Muhammad Lazim dan Masih keluarga dengan Sayyid Abdul Ghoffar Purbaya, Kali Soka Tegal. Muhammad Lazim ini dinikahkan dengan putri perempuan Kyai Akyas bernama Yuhanna. Kemudian di Pemalang beliau memiliki besan satu lagi bernama H. Basari. Putri H Basari ini  bernama Siti Zakiah yang kemudian menjadi  penamping setia KH. Muhammad Syifa hingga saat ini.

Di samping perhatian terhadap keluarga, Kyai Akyas  memiliki intensitas hubungan baik dengan orang-orang biasa. Beliau sering sekali dengan tukang becak mengobrol dan makan bersama. Keakraban itu terus menerus beliau tunjukkan hingga masa akhir hayatnya.

Membutktikan kata kata
H. Narsa adalah santri yang menganggap kalau Kyai Akyas itu seorang waliullah. Santri ini pekerjaanya menimba air  untuk bak mandi keluarga kyai. Tugas berikutnya adalah menggendong cucu kyai. Keseharian H. Narsa ini bahwa hampir tidak sempat mengaji justru yang sering dialami adalah suka digentak (dimarahi) oleh Kyai.

Tetapi di luar dugaan nasib H. Narsa setelah selesai mondok dari Buntet (H. Narsa atau dikenal juga dengan H. Ismail dari  Kedung Wungu Lebaksiu Tegal itu berhasil menjabat sebagai kepala KUA.

Saat menjelang wafatnya pak kyai mengatakan kepada saya: "Sira kah baka isun mati, bakale teka." Kamu jika saya meninggal datang.  Ketika itu H. Narsa mikir-mikir apa iya bisa mendengar kabar, bukankah saya ini tinggal di pedalaman desa  Pemalang di kaki gunung selamat. Gumam H. Narsa yang waktu itu masih mondok.

Kata-kata itu dibuktikan  tahun 76 saat ia sudah menjadi orang sukses di Pemalang. Ia tengah bermain ke kota Tegal. Pada saat jalan-jalan di kota Tegal, ada yang mengabari kalau Kyai Akyas wafat. Saat itu ia langsung teringat dengan kata-kata pak Kyai dan kontan saja tidak ba bi bu, ia menuju ke Buntet Pesantren. Rupanya kata-kata Kyai itu benar-benar terbukti. Kata H. Narsa.


Akhir Umur
Kyai Akyas sehari-harinya sebagai ulama yang waktunya digunakan untuk membimbing masyarakat dan keluarga. Beliau, disamping mengajar  para santri di rumahnya beliau juga mengajar masyarakat terutama ibu-ibu dalam pengajian "Senen-an" "Kemis-an". Muridnya ratusan saat pengajian itu dilaksanakan. Datang dari semua penjuru kampung sekitar Buntet juga warga buntet sendiri ikut mengaji kepada beliau. Mereke berbondong-bondong ke rumah kyai untuk mengaji di pagi hari.

Beliau sendiri seorang petani dan juga berkebun. Sawahnya ada di makam Dulek,  kebonya terletak di Buntet Desa. Kekayaan yang diperoleh dari hasil tani itu cukup lumayan untuk ukuran di kampung. Anaknya yang banyak itu dapat hidup sejahtera dari hasil berkebun dan bersawah.

Seperti juga kyai yang lainnya di Buntet Pesantren para kyai memiliki sawah dan ladang. Hasil pertanian ini sangat dibutuhkan untuk memberi makan keluarga juga para santri yang tinggal di asrama. Sebab di masa lalu, para santri yang mondok di Buntet Pesantren tidak semuanya membayar. Kalaupun membayar, tidak dibatasi, bahkan zaman dulu, kebanyakan santri itu ngliwet (masak) sendiri.

Sebab mereka datang dan ingin menjadi santri namun hanya berbekal semangat dan cita-cita. Jumlah santri model seperti ini cukup banyak. Termasuk H. Narsa salah satu santri pemalang yang hidup bersama dengan pak Kyai, membantu pekerjaan rumah tangga kyai.

Namun pada saat menjelang umur berakhir, beliau mati dalam keadaan fakir. Maksudnya, beliau menjual semua kekayaanya dan hingga akhir umurnya Kyai Akyas yang dicintai itu meninggal dalam keadaan fakir.

Mati dalam keadaan fakir itu, bagi kyai adalah cita-citanya. Sebelumnya beliau telah memberitahukan kepada isterinya. "Kita kih baka wis bli doyan udud bakale akhire umur. Jadi titena bae ya." Saya nanti kalau sudah dekat ke akhir umur, cirinya saya tidak lagi merokok, jadi perhatikan ya. Ujar kyai Akyas kepada isterinya.  Kemudian isterinya menjawab dengan sedih, "Jangan begitu sih" kata isterinya.

"Terus baka sira munggah haji, iku tandae isun wis akhire ning umur." Kemudian, jika kamu pergi haji, maka itu berarti saya sudah sebentar lagi pergi. Kata kyai memberitahukan kepada isterinya.

Waktu berjalan terus, dan ketika itu kyai sudah tidak merokok beliau tetap memberitahukan kepada isterinya, kalau dia sudah menjelang ajalnya. Tentu saja isterinya kaget.

Ibadah
Kyai Akyas dimata keluarga dan murid-muridnya adalah sosok ulama yang ahli hadtis, ahli tahajud, ahli quran. Kebiasaan harian beliau saat menjalng  jam 2-3 malam sudah berada dalam posisi di tempat ibadah. Berdzikir keras, pelan.  Itu disaksikan oleh cucunya yang merawat beliau.

Beliau juga sebagai pembimbing spiritual yang tergabung dalam tarekat Tijani. Namun meski demikian, beliau sebagai muqoddam tijani, tidak memaksa siapapun untuk masuk ke dalam tharekatnya.

Hal unik lainya yang diajarkan beliau kepada muridnya adalah dalam hal "istikho­roh singkat" artinya metode istikhoroh jika tidak menggunakan shalat. Jika orang dalam keadaan bingung, maka dianjurkan shalat istikhoroh, namun jika keadaan tidak memungkinkan, bisa dicoba metode kyai Akyas ini.

Kata beliau cobalah menggunakan metode hurf Syin dan Kho dalam alquran. Buka alquran, dan hitung berapa huruf kho dan syin yang ada di dalam dua hlalaman quran kita lihat. Jika banyak huruf syin singkatan dari kata syarrun berarti pilihan yang akan diambil itu tidak baik. Jika banyak huruf kho, singkatan dari kata khoirun, berarti keputusan itu baik.

Kena Santet
Cerita ini disampaikan oleh cucunya yang merawat beliau hingga akhir masanya. Bapak Yai, katanya pernah dioperasi, diarawat oleh Dokter karena tidak bisa keluar udara dari tubuh nya. Ketika, pagi-pagi beliau belum makan apa-apa, tapi didahuli makan tape ketan, akhirnya beliau tidak bisa mengeluakan kotoran dari tubuhnya. Ketika mau dioperasi langsung sembuh. Bahkan dokter merasa heran, karena langsung sembuh.

Sebelumnya, saat itu kyai buang air besar dan yang keluar dari dalam tubuhnya itu salak beserta paku. "Nginsing angel pisan kujeh isie kuh salak karo paku" kata kyai kepada cucunya. Kemudian oleh Kyai Jud, muridnya dari Babadan menyarankan agar dibalas orang yang "menyantet itu". Tapi dijawab oleh kyai jangan nanti Allah saja yang membalasnya.

Getokan Kyai
Sosok Kyai Akyas dikenal dengan ketegasannya dalam hal menerapkan peraturan pondok. Coba-coba melanggar, maka jika ketahuan kyai Akyas siapapun dikenai teguran atau sangsi. Namun hukuman seorang kyai Akyas bisa membawa hikmah luar biasa, seperti kyai Akyas menggetok kepala Dr. Manarul Hidayah saat mondok gara-gara tidak memakai peci.

Kenapa ia katakan gara-gara Kyai Akyas, karena sebelumnya Kyai Manarul ini bertemu Gus Dur kemudian Gus Dur mengatakan bahwa kalau saya bisa seperti ini katanya pernah "ditotok" kepalanya oleh Kyai Akyas waktu di Buntet Pesantren. Saya heran kok Gus Dur tahu kejadian masa kecil saya di pondok dan pernah ditotok. Saya hanya mesem-mesem saja. Kata Manarul dalam sebuah ceramahnya.

Tasawuf
Tasawuf merupakan pola hidup beliau. Selain ibadah yang rutin, beliu juga menerapkan disiplin kepada santri-santrinya di Buntet agar iku menerapkan akhlak tasawuf dan menghindari tindakan muruah. Saat beliau masih hidup, paling tidak suka kepada warga atau santrinya yang tidak menerapkan tasawuf misalnya tidak pake peci atau bermain bola.

Bila ada santri yang coba-coba bermain bola, kyai Akyas tidak sungkan untuk menegur santri, jika coba-coba lari, si santri akan dikejar hingga ketangkep dan dirampas bolanya. Suatu ketika ada pengakuan santrinya kalau sudah dikejar oleh kyai sulit menghindar karena dari segenap penuru seolah-olah kyai itu mengepung.

Menjelang akhir hayat Kyai Akyas mempunya tiga orang santri binaan dari Desa Cipicung, Sumedang dua orang: Sanusi dan Muhidin keduanya kini sudah menjadi orang makmur dan bermanfaat hidupnya. Pak Muhidin menjadi Polisi sedangkan Pak  Sanusi menjadi kyai yang memiliki pesantren dengan murid sekitar 600 orang. Saat menjadi santri dulu Sanusi dan Muhidin ini kerjanya hanya mendorong dorong becak  menemani kyai untuk keliling kampung. Karena kebiasaan beliau setiap hari keliling kampung bertemu dengna orang-orang dan saudara dari segenap kalangan.

Ketiga belaiu juga memiliki santri dari arjawinangun dari desa Winong, Mubtadi namanya. Kini dia menjadi pengusaha sukses. Tiga orang inilah santri binaan kyai di akhir masanya. Di asrama kyai ini santri yang bermukim tidak banyak. Yang banyak adalah beliau memiliki santri ibu-ibu yang datang dari berbagai desa se Kecamatan Astanajapura mengaji pada hari kemisan.

Demkian Manakib Kyai Akyas bagian kedua ... Penulis hanya mengawali, silahkan bagi pihak-pihak lain yang mau menambah atau mengurangi. Tulisan ini masih bisa diedit.

0 comments:

Copyright © 2013 Blog Backup Buntet Pesantren. WP Theme-junkie converted by BloggerTheme9
Blogger template. Proudly Powered by Blogger.
back to top