Kyai Annas Abdul Jamil
Kyai Annas Abdul Jamil
Tulisan ini untuk mengenang beliau sehubungan haul yang diselenggarakan pada pekan lalu di pesantrennya Sidamulya dan Buntet Pesantren. peringatan Haul kyai Anas Abdul Jamil diselenggarakan. POndok Pesantren Sidamulya sebagai basis binaan pesantren beliau dan makbaroh Gajah Ngambung Buntet Pesantren ramai dikunjungi para kerabat, santri dan para maysarakat lainnya.
Siapakah kyai Anas dan apa saja kiprah beliau dalam membangun komunitas pesantren di Buntet dan pengaruh beliau di luar buntet. Kita bisa temui tulisan berikut hasil wawancara dengan Tubagus Ahmad Rifqi Khan sesaat setelah haul berlangsung.
Keturunan
Beliau bernama KH. Annas putra dari KH. Abdul Jamil bin Kyai Muta'ad dan seterusnya ke atas, yang bila dirunut, menurut silsilah dari Buntet Pesantren bersambung ke Syarif Hidayatullah.
Kyai Abdul Jamil memiliki putra yang berakhiran "AS": Kyai Abbas, Kyai Anas, Kyai Ilyas dan Kyai Akhyas. Jadi, Kyai Annas merupakan adik kandung dari Kyai Abbas.
Tarekat
Kyai Annas Abdul Jamil adalah pembawa tarekat Tijaniah yang langsung didapat dari Tanah Suci. Dari Buntet Pesantren Cirebon inilah kemudian menyebar ke ke daerah-daerah lainnya. Seperti dikutip dalam sebuah tulisan :
Perkembangan tarekat Tijaniyah di Cirebon mulanya berpusat di Pesantren Buntet di Desa Mertapada Kulon. Pesantren ini dipimpin oleh lima bersaudara diantaranya adalah K.H Abbas sebagai saudara tertua yang menjabat sebagai ketua Yayasan dan Sesepuh Pesantren dan KH Anas sebagai adik kandungnya.
Atas perintah KH Abbas pada 1924 , KH Anas pergi ke tanah suci untuk mengambil talqin tarekat Tijaniyah dan bermukim disana selama 3 tahun. Pada bulan Muharram 1346 H/Juli1927 M KH Anas kembali pulang ke Cirebon. Kemudian, pada bulan Rajab 1346 H/Desember 1927, atas izin KH Abbas kakaknya, KH Anas menjadi guru tarekat Tijaniyah. KH Anas-lah yang membawa, merintis dan memperkenalkan tarekat Tijaniyah di Cirebon…K.H Anas mengambil talqin dari Syaikh Alfahasyim di Madinah. K.H Abbas yang semula menganut tarekat Syattariyah setelah berkunjung ke Madinah, berpaling kepada tarekat Tijaniyah dengan mendapat talqin dari Syaikh Ali bin Abd Allah at-Thayyib yang juga mendapat talqin dari Syaikh Alfahasyim di Madinah” (dikutip dari buku Mengenal dan Memahami Tarekat-tarekat Muktabarah di Indonesia : DR Hj.Sri Mulyati et.al)
About the Author
Write admin description here..
Get Updates
Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.
Share This Post
Related posts
0 comments: