Metode Quantum Learning buntuk Pesantren ada gak yah

Posted by Unknown  |  at  11:31 AM

Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan hantarlah dunia kita ke
dunia mereka." Istilah ini adalah istilah yang dipakai dalam Quantum
Teaching, sebuah metode belajar yang pada awalnya adalah eksperimen Dr
Georgi Lazanov tentang Suggestology yaitu kekuatan sugesti yang dapat
dan pasti mempengaruhi hasil belajar.


Bobbi de Porter yang merupakan murid dari Dr Georgi Lazanov,
mengembangkan kembali eksperimen gurunya menjadi Quantum Learning yang
merupakan hasil adopsi dari beberapa teori, seperti  sugesti, teori
otak kanan dan kiri, teori otak triune, pilihan modalitas (visual,
auditorial dan kinestetik) dan pendidikan holistik.



 



Lalu setelah
melalui beberapa fase Quantum Learning kembali dikembangkan dan pada
akhirnya lahirlah Quantum Teaching, yaitu metode belajar yang
menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan
unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi
yang terjadi di dalam kelas.



 



Rumus dan tehnik yang diterapkan oleh Quantum Teaching adalah AMBAK & TANDUR, definisi dari kedua kata tersebut adalah:
AMBAK
A: Apa yang dipelajari
Dalam setiap pelajaran, guru hanya menetapkan, anak didiklah yang
menentukan tema sesuai minat masing-masing. Sebagai contoh pada
pelajaran menggambar, guru hanya menentukan pelajaran menggambar dan
para anak didiknya yang menentukan temanya.
M: Manfaat
Guru memberikan penjelasan manfaat yang diperoleh dari setiap
pelajaran dan guru harus bisa memberi kemampuan memahami situasi yang
sebenarnya sehingga para siawa bisa lebih tertantang untuk mempelajari
semua hal dengan lebih mendalam.
BAK: Bagiku
Manfaat apa yang akan diperoleh di kemudian hari dengan mempelajari ini semua.



Definisi dari tehnik pembelajaran Quantum Teaching TANDUR, adalah:
T: Tumbuhkan minat belajar
A: Aktifkan minat belajar
N: Namai semua konsep pembelajaran
D: Demonstrasikan, dengan maksud supaya anak lebih memahami pelajaran.
U: Ulangi, semakin sering diulang maka semakin kuat kuat pelajaran melekat.
R: Rayakan, berikan apresiasi kepada siapa saja yang berhasil melakukannya dengan baik.



Menggali Potensi Para Guru dan Tenaga Pengajar
Tidak hanya peduli pada para siswa, PT Adaro Indonesia juga peduli
dengan para guru dan tenaga pelajar dengan memberikan kesempatan kepada
mereka menggali lebih dalam potensi diri dan pengetahuannya. PT Adaro
Indonesia pada kesempatan tersebut melalui Lembaga Pengembangan Potensi
Pendidikan Adaro-Partners (LP3-AP) mengadakan serangkaian seminar dan
pelatihan Quantum Learning dan Quantum Teaching.



Para perserta yang terdiri dari 1.122 orang perserta tersebut
merupakan para guru dan tenaga pengajar dari tiga Kabupaten, yaitu
Tabalong, Balangan Kalimantan Selatan dan Barito Timur Kalimantan
Tengah. Dalam pelatihan tersebut para guru dan tenaga pengajar
diberikan pelatihan diantaranya Contextual Teaching & Learning
(CTL) Sain. Selain itu, para guru dan tenaga pengajar dibekali pula
dengan Quantum Teaching yaitu ilmu pengajaran yang menggabungkan unsur
seni dalam pencapaian tujuan belajar yang terarah, sehingga para siswa
dapat belajar dalam suasana yang meriah. Dan Trainer of Trainer Quantum
teaching sebagai program lanjutan quantum teaching serta disuguhi
berbagai seminar yang bertemakan tradisi membangun mutu, supervisi dan
monitoring sebagai wujud kemampuan melakukan pemantauan implementasi
metode pengajaran.

0 comments:

Metode Quantum Learning buntuk Pesantren ada gak yah

Posted by Unknown  |  at  11:31 AM

Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan hantarlah dunia kita ke
dunia mereka." Istilah ini adalah istilah yang dipakai dalam Quantum
Teaching, sebuah metode belajar yang pada awalnya adalah eksperimen Dr
Georgi Lazanov tentang Suggestology yaitu kekuatan sugesti yang dapat
dan pasti mempengaruhi hasil belajar.


Bobbi de Porter yang merupakan murid dari Dr Georgi Lazanov,
mengembangkan kembali eksperimen gurunya menjadi Quantum Learning yang
merupakan hasil adopsi dari beberapa teori, seperti  sugesti, teori
otak kanan dan kiri, teori otak triune, pilihan modalitas (visual,
auditorial dan kinestetik) dan pendidikan holistik.



 



Lalu setelah
melalui beberapa fase Quantum Learning kembali dikembangkan dan pada
akhirnya lahirlah Quantum Teaching, yaitu metode belajar yang
menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan
unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi
yang terjadi di dalam kelas.



 



Rumus dan tehnik yang diterapkan oleh Quantum Teaching adalah AMBAK & TANDUR, definisi dari kedua kata tersebut adalah:
AMBAK
A: Apa yang dipelajari
Dalam setiap pelajaran, guru hanya menetapkan, anak didiklah yang
menentukan tema sesuai minat masing-masing. Sebagai contoh pada
pelajaran menggambar, guru hanya menentukan pelajaran menggambar dan
para anak didiknya yang menentukan temanya.
M: Manfaat
Guru memberikan penjelasan manfaat yang diperoleh dari setiap
pelajaran dan guru harus bisa memberi kemampuan memahami situasi yang
sebenarnya sehingga para siawa bisa lebih tertantang untuk mempelajari
semua hal dengan lebih mendalam.
BAK: Bagiku
Manfaat apa yang akan diperoleh di kemudian hari dengan mempelajari ini semua.



Definisi dari tehnik pembelajaran Quantum Teaching TANDUR, adalah:
T: Tumbuhkan minat belajar
A: Aktifkan minat belajar
N: Namai semua konsep pembelajaran
D: Demonstrasikan, dengan maksud supaya anak lebih memahami pelajaran.
U: Ulangi, semakin sering diulang maka semakin kuat kuat pelajaran melekat.
R: Rayakan, berikan apresiasi kepada siapa saja yang berhasil melakukannya dengan baik.



Menggali Potensi Para Guru dan Tenaga Pengajar
Tidak hanya peduli pada para siswa, PT Adaro Indonesia juga peduli
dengan para guru dan tenaga pelajar dengan memberikan kesempatan kepada
mereka menggali lebih dalam potensi diri dan pengetahuannya. PT Adaro
Indonesia pada kesempatan tersebut melalui Lembaga Pengembangan Potensi
Pendidikan Adaro-Partners (LP3-AP) mengadakan serangkaian seminar dan
pelatihan Quantum Learning dan Quantum Teaching.



Para perserta yang terdiri dari 1.122 orang perserta tersebut
merupakan para guru dan tenaga pengajar dari tiga Kabupaten, yaitu
Tabalong, Balangan Kalimantan Selatan dan Barito Timur Kalimantan
Tengah. Dalam pelatihan tersebut para guru dan tenaga pengajar
diberikan pelatihan diantaranya Contextual Teaching & Learning
(CTL) Sain. Selain itu, para guru dan tenaga pengajar dibekali pula
dengan Quantum Teaching yaitu ilmu pengajaran yang menggabungkan unsur
seni dalam pencapaian tujuan belajar yang terarah, sehingga para siswa
dapat belajar dalam suasana yang meriah. Dan Trainer of Trainer Quantum
teaching sebagai program lanjutan quantum teaching serta disuguhi
berbagai seminar yang bertemakan tradisi membangun mutu, supervisi dan
monitoring sebagai wujud kemampuan melakukan pemantauan implementasi
metode pengajaran.

0 comments:

Menikah Meski Dipenjara Enjoy aja!

Posted by Unknown  |  at  4:37 AM


MENJADI  orang yang hidup di penjara tidak bisa lantas
terbatas hak-haknya apalagi masalah cinta dan libido. Atas
kebaikan dari Polres Cirebon, tahanan narkotika dari Desa Gebang Cirebon merasa enjoy menikah meski masih dipenjara.






Kejadian itu menimpa Asep (19), warga Desa Babakan Gebang, Kecamatan Babakan,
Kabupaten Cirebon. Ia ditahan karena kasus kepemilikan 25 butir pil
leksotan. 

Karena cintanya begitu tulus meski di dalam tahanan, gadis pujaannya, Fransiska Damayanti
(16), mau dinikahi dalam penjara.
Prosesi akad nikah itu dilangsungkan di Masjid Nurul Iman Polres Cirebon,
Minggu (3/8).

Tentus aja kedua keluarga pengantin hadir dalam prosesi itu. Juga
penghulu dari KUA Babakan Umar Saefudin, wali orang tua mempelai
perempuan Riyadi Adun dan saksi paman tersangka Amir Fatah serta
anggota Polres Cirebon Aiptu Juanda.

Mas Kawin yang diberikan Asep
pun seperti layaknya pernikahan di sana, dua gram cincin emas dan
seperangkat alat salat.

Kesedihan nampak dalam proses pernikahan tersebut, kedua mempelai
tampak sedih.
Begitu juga sebagian besar anggota keluarganya yang menyaksikan akad
nikah di penjara itu. Asep dan keluarganya bahkan tidak kuasa hingga
meneteskan air mata.

Namun meski sedih, apa komentar Asep dan isterinya itu  seperti ditulis Radar Cirebon:  “Terus
terang, saat ini perasaan saya sangat senang karena pernikahan ini
sudah direncanakan sebulan lalu. Walapun setelah nikah tidak bisa terus
mendampingi istri, saya bahagia luar biasa hari ini,” ungkap Asep
dengan nada sedih sembari melirik istrinya.

Ketika ditanya bagaimana menjalani pernikahan sedangkan ia sendiri dipenjara, Asep mengakui,  ”Saya tidak memikirkan bulan madu,
mungkin nanti setelah ada putusan,” katanya singkat.

Perasaan rindu dan kangen tentu akan dihadapi oleh Asep dan isterinya.
Menyiasati hal ini, maka pasutri ini sudah menyepakati untuk rutin
bertemu. ”Nanti istri saya yang akan
sering besuk saya,” ujar Asep.

Keluarganya yang lain menyangkan dan prihatin atas kejadian pernikahan di penjara ini. Amir Fatah (65)
paman Asep mengaku prihatin. “Terus terang, kami sangat
prihatin, tapi kami akan berusaha sabar dan memberi dukungan kepada
Asep agar diberikan kekuatan atas cobaan yang dihadapinya. Setelah
keluar nanti, keluarga akan mendidiknya menjadi anak yang soleh,”
ungkap Amir Fatah seperti dikutip Radar.

Amir sendiri mengaku atas cobaan menimpa ponakannya itu karena
kurangnya perhatian orang tua dan saudaranya atas ulah Asep selama ini.
"Kami mengaku telah kecolongan, dengan apa yang
dialami Asep, mudah-mudahan ini tidak akan terulang lagi,” katanya.

Sementara itu penghulu KUA Babakan, Umar Saefudin mengaku tidak tahu kalau pasangan
pengantin laki-laki sedang menjalani proses hukum di Polres Cirebon.
“Terus terang, saya tidak tahu kalau mempelai pria ditahan polisi. Kami
hanya tahu ada permohonan menikah dari kedua mempelai. Saya justru
kaget ketika dibawa pihak keluarga ke kantor polisi. Tapi, semuanya ada
hikmah yang bisa diambil,” tandas Umar.

Sementara Kapolres Cirebon,
AKBP Drs Edhy Moestofa MH melalui KA SPK Polres Cirebon, Aiptu Juanda
mengatakan, sesuai ketentuan hukum, Asep hanya mendapatkan izin untuk
melaksanakan akad nikah. ”Jadi setelah akad nikah dia harus masuk
tahanan lagi. Kalau istri dan keluarga ingin bertemu, silakan
menengoknya di tahanan,” ungkap Juanda di sela-sela prosesi akad nikah. (ugi/radar/kurt)







0 comments:

Menikah Meski Dipenjara Enjoy aja!

Posted by Unknown  |  at  4:37 AM


MENJADI  orang yang hidup di penjara tidak bisa lantas
terbatas hak-haknya apalagi masalah cinta dan libido. Atas
kebaikan dari Polres Cirebon, tahanan narkotika dari Desa Gebang Cirebon merasa enjoy menikah meski masih dipenjara.






Kejadian itu menimpa Asep (19), warga Desa Babakan Gebang, Kecamatan Babakan,
Kabupaten Cirebon. Ia ditahan karena kasus kepemilikan 25 butir pil
leksotan. 

Karena cintanya begitu tulus meski di dalam tahanan, gadis pujaannya, Fransiska Damayanti
(16), mau dinikahi dalam penjara.
Prosesi akad nikah itu dilangsungkan di Masjid Nurul Iman Polres Cirebon,
Minggu (3/8).

Tentus aja kedua keluarga pengantin hadir dalam prosesi itu. Juga
penghulu dari KUA Babakan Umar Saefudin, wali orang tua mempelai
perempuan Riyadi Adun dan saksi paman tersangka Amir Fatah serta
anggota Polres Cirebon Aiptu Juanda.

Mas Kawin yang diberikan Asep
pun seperti layaknya pernikahan di sana, dua gram cincin emas dan
seperangkat alat salat.

Kesedihan nampak dalam proses pernikahan tersebut, kedua mempelai
tampak sedih.
Begitu juga sebagian besar anggota keluarganya yang menyaksikan akad
nikah di penjara itu. Asep dan keluarganya bahkan tidak kuasa hingga
meneteskan air mata.

Namun meski sedih, apa komentar Asep dan isterinya itu  seperti ditulis Radar Cirebon:  “Terus
terang, saat ini perasaan saya sangat senang karena pernikahan ini
sudah direncanakan sebulan lalu. Walapun setelah nikah tidak bisa terus
mendampingi istri, saya bahagia luar biasa hari ini,” ungkap Asep
dengan nada sedih sembari melirik istrinya.

Ketika ditanya bagaimana menjalani pernikahan sedangkan ia sendiri dipenjara, Asep mengakui,  ”Saya tidak memikirkan bulan madu,
mungkin nanti setelah ada putusan,” katanya singkat.

Perasaan rindu dan kangen tentu akan dihadapi oleh Asep dan isterinya.
Menyiasati hal ini, maka pasutri ini sudah menyepakati untuk rutin
bertemu. ”Nanti istri saya yang akan
sering besuk saya,” ujar Asep.

Keluarganya yang lain menyangkan dan prihatin atas kejadian pernikahan di penjara ini. Amir Fatah (65)
paman Asep mengaku prihatin. “Terus terang, kami sangat
prihatin, tapi kami akan berusaha sabar dan memberi dukungan kepada
Asep agar diberikan kekuatan atas cobaan yang dihadapinya. Setelah
keluar nanti, keluarga akan mendidiknya menjadi anak yang soleh,”
ungkap Amir Fatah seperti dikutip Radar.

Amir sendiri mengaku atas cobaan menimpa ponakannya itu karena
kurangnya perhatian orang tua dan saudaranya atas ulah Asep selama ini.
"Kami mengaku telah kecolongan, dengan apa yang
dialami Asep, mudah-mudahan ini tidak akan terulang lagi,” katanya.

Sementara itu penghulu KUA Babakan, Umar Saefudin mengaku tidak tahu kalau pasangan
pengantin laki-laki sedang menjalani proses hukum di Polres Cirebon.
“Terus terang, saya tidak tahu kalau mempelai pria ditahan polisi. Kami
hanya tahu ada permohonan menikah dari kedua mempelai. Saya justru
kaget ketika dibawa pihak keluarga ke kantor polisi. Tapi, semuanya ada
hikmah yang bisa diambil,” tandas Umar.

Sementara Kapolres Cirebon,
AKBP Drs Edhy Moestofa MH melalui KA SPK Polres Cirebon, Aiptu Juanda
mengatakan, sesuai ketentuan hukum, Asep hanya mendapatkan izin untuk
melaksanakan akad nikah. ”Jadi setelah akad nikah dia harus masuk
tahanan lagi. Kalau istri dan keluarga ingin bertemu, silakan
menengoknya di tahanan,” ungkap Juanda di sela-sela prosesi akad nikah. (ugi/radar/kurt)







0 comments:

Copyright © 2013 Blog Backup Buntet Pesantren. WP Theme-junkie converted by BloggerTheme9
Blogger template. Proudly Powered by Blogger.
back to top