Bangkit itu Apa?
Oleh: Fitri Kamalia
Kata "Bangkit" tidak setiap orang mampu mengungkapkan maknanya. Bahkan bisa jadi makna kebangkitan nasional yang diperingati sekarang inipun berbeda arti di setiap kita. Namun bagi H. Deddy Mizwar, sutradara asli Betawi ini kita dibawa kepada sebuah pemaknaan yang konstruktif. Bagaimana yang lain memaknainya?
Seperti yang sering ditayangkan oleh Stasiun Televisi, akhir-akhir ini, gambar wajah Deddy
Mizwar close-up dengan mimiknya yang khas. Meskipun munculnya tidak sesering tayangan Ketua PAN, Sutrisno Bachir yang
tengah gencar dalam iklan pribadinya, namun bagi saya, ungkapan Deddy
Mizwar ini begitu menggoda. Tidak kalah dengan tayangan iklan
kecantikan semacam Miss Indonesia atau Indoensian Idol yang lagi spektakuler.
Kalimat bijak dari Bang Deddy Mizwar itu selengkapnya sebagai berikut:
Bangkit Itu… Susah
Susah melihat orang lain susah
Senang melihat orang lain senang
Bangkit itu… Takut
Takut Korupsi
Takut makan yang bukan haknya
Bangkit Itu… Mencuri
Mencuri perhatian dunia dengan Prestasi
Bangkit itu… Marah
Marah bila martabat bangsa dilecehkan
Bangkit itu… Malu
Malu jadi benalu
Malu karena minta melulu
Bangkit itu… Tidak Ada
Tidak ada kata menyerah
Tidak ada kata putus asa
Bangkit itu… Aku
Aku…untuk Indonesiaku
***
Iklan Sampoerna tidak kalah serunya dalam sebuah tayangan iklannya memaknai kebangkitan nasional dengan ide tayangan kartu domino. Di dalamnya ada gambar tokoh-tokoh nasional seperti Budi Oetomo dan Soekarno. Juga muncul tokoh perfileman (mungkin) sebagai ajakan atau memberikan gambaran bangkitnya "film" nasional.
Bagi Garin Nugroho, seperti dalam tayangan di MetroTV, kira-kira dia berbicara tentang kebangkitan Nasional itu dengan sebuah ungkapan yang mendefinisikan empat hal utama permasalahan bangsa.
"Ada empat hal yang menjadi masalah bangsa ini harus dibuat pemecahannya oleh pemerintah." Ungkap Garin
Singkatnya, menurut sutradara terkenal ini, masalah multikultural,
pendidikan, pangan dan energi. Pemerintah tidak cukup membuat
slogan 100 tahun Indonesia bangkit namun harus mau membuat sebuah strategi
untuk 4 masalah tadi. Sebuah strategi manajemen pemerintah dari yang jangka pendek seperti 5 tahunan), jangka menengah 25 tahunan dan jangka panjang 50 tahunan kemudian menjalankannya secara fokus, saya yakin bangsa besar ini bisa
bangkit.
"Indonesia rakyatnya tahan uji. Bukankah itu merupakan sebuah potensi, jadi bukan alasan untuk selalu disia-siakan dan dibuat menderita. Maka
ujilah rakyat dengan sebuah strategi yang terfokus tadi, beritahukan
strateginya, paparkan resikonya, pahamkan berapa lama rakyat harus
menderita dan setelah itu baru bisa sejahtera". lanjutnya.
Peristiwa kebangkitan Nasional sekarang ini juga ditandai dengan pergantian hidup-matinya generasi pejuang yang masih tertinggal. Misalnya kemarin, seorang tokoh wartawan saksi dari Proklamasi Kemberdekaan RI yaitu SK Trimurti meninggal dunia dalam usia 80 tahun, juga Bapak Ali Sadikin, Mantan Gubernur DKI Jakarta meninggal di Singapura. (*)
Fitri Kamalia, anake wong Buntet tinggal di Jakarta.
About the Author
Write admin description here..
Get Updates
Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.
Share This Post
Related posts
0 comments: