Mbah Dien : Education is Essentially Building Character

Posted by Unknown  |  at  4:57 AM No comments


YOGYAKARTA, SABTU – Ubudiyah dan Muamalah merupakan kunci yang harus dipikirkan bersama dan pesantren merupakan tempat pendidikan, sedangkan pendidikan itu sebenarnya membuat orang mempunyai karakter (akhlak). 


Demikian pendpat Sesepuh POndok Buntet Pesantren dalam acara Sarasehan dan Seminar yang diselenggarakan oleh INSAN BPC DIY, di Gedung DEPSOS, Sabtu (03/05) kemarin.

Walaupun acara itu mundur 35 menit dari waktu yang telah ditentukan. Sekitar 71 peserta hadir dari pelbagai elemen masyarakat yang siap berdiskusi dengan beberapa pembicara yaitu Mbah
Dien (sapaan akrab Sesepuh Pondok Buntet Pesantren KH. Nahduddien Royandi Abbas), Muhammad Mustafied (IPNU Yogyakarta) dan Drs. Nur Haris (Dewan Komisi A DPRD DIY).


Sebelumnya beliau berangkat dari Jakarta menuju Bandara Laksda Adisucipto, Yogyakarta, pada hari Jumat sore, langsung menuju ke sekretariat INSAN BPC pada jam setengah sepuluh malam untuk bertatap muka dengan alumni Buntet Pesantren di Yogyakarta. Tampak kondisi badan
yang masih segar walaupun menmepuh perjalanan yang sangat pendek dan segar pula.


Kegiatan Sarasehan dan Seminar yang diakhiri pada pukul 13.30 WIB mengundang beberapa pertanyaan dari para peserta. Forsila BPC, IKAPB, Ikatan Alumni BPC Purwokerto, Ikatan Alumni BPC Semarang, Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Indramayu (KAPMI) DIY, Keluarga Pelajar Cirebon (KPC) DIY, PMII, beberapa perwakilan dari Pondok Pesantren se-Yogyakarta dan masyarakat umum turut hadir dan aktif memberikan kontribusi pertanyaan.

Setelah istirahat, makan siang dan Sholat Dzuhur, para panitia pelaksana sekaligus seluruh
undangan alumni Buntet Pesantren melanjutkan pertemuan dengan konsep Diskusi Panel yang dimulai pada pukul 15.15 WIB dan berakhir tepat adzan Maghrib berkumandang. Ada beberapa pembahasan yang dibicarakan pada pertemuan tersebut, tentang pemberdayaan santri dan alumni Buntet pesantren, polarisasi gerakan mahasiswa dan santri, mempertahankan tradisi penguatan ideologi hingga pencarian “database” santri dan alumni Buntet Pesantren se-Indonesia.


Hal ini berarti ada kepastian bahwa pertemuan dan silaturrahim antar alumni Buntet Pesantren dilanjutkan di Jakarta pada konsep acara yang dilaksanakan oleh FORSILA BPC. Ada fenomena menarik dalam kegiatan ini, walaupun gedung yang dipakai ber-AC, No Smoking Place tidak berlaku bagi sebagian peserta Diskusi Panel yang mengakibatkan Wakil Ketua INSAN BPC DIY, Adi Suhaedi, mendadak sakit flu. “Wong NU kuh mengkenen, ning ndi bae gah ngeroko,” kelakar salah seorang peserta dari Cirebon.

Selain itu, hadir pula beberapa Kiai Buntet Pesantren, diantaranya KH. Luthfi Al-Hakim, KH. Hasan Kriyani, KH. Wawan Arwani, KH. Zain (Munjul) dan Muhammad Naufal (Kang Naufal) beserta keluarga, yang turut mendukung dan memberikan sembangsih pemikirannya dalam kegiatan Sarasehan dan Seminar INSAN BPC DIY. (aroel ak)


About the Author

Write admin description here..

Get Updates

Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.

Share This Post

Related posts

0 comments:

Copyright © 2013 Blog Backup Buntet Pesantren. WP Theme-junkie converted by BloggerTheme9
Blogger template. Proudly Powered by Blogger.
back to top