Dzikir tak Sekedar Mikir

Posted by Unknown  |  at  12:27 PM No comments

Renungan Jum'at


Oleh: Drs. H. Najmuddin, M.Ag.


 


Ada banyak jalan dan upaya meminta naungan hidayah Allah swt; salah satunya dengan berdzikir. Sebagaimana biasanya, kita yang sering membaca tahlil, tasbih dan bacaan lainnya adalah juga masuk dalam kategori berdzikir kepada Allah. Dzikir artinya ingat. Di dalam qur'an perintah untuk berdzikir sangat banyak kurang lebih ada 50 ayat haditsnya juga banyak. Dengan demikian maka dzikir ini teramat penting dalam membangun nilai kemanusiaan seseorang agar kuat mental spiritualnya.


 




Ada
banyak macam dzikir bila dibuka ayat-ayat qur'an dan hadits. Dzikir
yang biasa kita baca adalah dzikir dengan lidah. Ada bentuk-bentuk
dzikir antara lain: dzikir dengan fikir, perasaan, keyakinan dan
perbuatan.




 



Dzikir
dengan melalui lidah sumber keterangan dari hadtis dan qurannya banyak.
Antara lain yang selalu kita dengar sebelum kita baca tasbih…




 



عن
أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم كلمتان
خفيفتان على اللسان ثقيلتان في الميزان حبيبتان إلى الرحمن سبحان الله
وبحمده سبحان الله العظيم (كتب سنن ترمذى
3389)



 



Ini landasan kita bedzikir dengan lidah.. dan banyak lagi landasan laaa ilaaha illaAllahaa… afdoludzikri laa ilaaha ilAllaaah.



 


Kemduian dzikir dengan fikir misalnya mengacu pada ayat berikut:


 



الَّذِينَ
يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ
وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا
خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ(آل عمران:
191)




 


 



Artinya:
"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami
dari siksa neraka."




 



Kita
merengungi siksaaan Allah yang keliatan maupun yang tidak nampak; yang
besar maupun kecil (makrokosmos atau mikrokosmos) semua menunjukkan
ke-Mahabesar-an Allah… bahkan wafii anfusikum.. bahkan di dalam
diri kita pun bisa menyaksikan Maha Besar Allah. Jika kita bisa
merenungi yang ada, kemudian sampai pada kesimpulan bahwa Allah itu
Maha Kuasa maka rengungan kita itu termasuk dzikir.




 



Kemudian dzikir dengan perasaan: kita merasa dekat sekali dengan Allah; merasa disayang Allah merasa mendapat karunia dari Alllah itu juga  namanya dzikir



 



Dan dzikir dengan berbagai macamnya, baik dengan lidah, pikir, perasaan keyakinan atau dengan perbuatan membpunyai fungsi dua:



1.      Ampunan Allah


2.      Rahmat Allah


 


Dzikir dan Dosa



Dengan
dzikir ada ampunan Allah. Dengan lidah, ucapan kita yang berisi dosa
semua dihapus dengan dzikir lidah. Intinya menghapus dosa yang
diucapkan dengan lisan. Kemudian dzikir fikir kita menghaapus
pikiran-pikiran yang negatif sehingga berubaah karena muncul pikiran
posisif.  Dizkir pesaaan inipun bisa menghilangkan perasaan yang
negatif sehingga persaanpun jadi posisitif. Misalnya ketika terkena
musibah banjir, maka perasaannya tidak menyalaahkan Allah teapi
menyalahkan diri sendiri… ayatnya…




 


 



مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ




Maa ashoba min musibatin…



 



Di situ ada kata Famin nafsik musibah
apapun yang menimpa diri kita akan menyalahkan diri sendiri. Kita tidak
akan berburuk sangka. Persaaan yang buruk ada pada kita, akan dihapus
dengan dizikir kepada Allah.




 


Fungsi kedua agar melimpahnya Raahmat Allah



Fadzkuruunii adzkurukum,
ingatlah kamu semua padaku, maka Aku akan mengingatmu. Kalau Allah
ingat padakita maka akan melimpahlah rakhmat Allah. rahmat Allah jika
melimpah pada kita, maka akan menjadikan kita terbentengi oelh ggodaan
syeten dan kita bisa mengendalikan nafsu sehingga menjadi mutmainnah.
Pada dasarnya nfsu itu baik karena ia karunia Allah kepada setiap
manusia.




 



Nah
yang mencelakakaan kita adalah hawanya. Kalau kita mendpatkan limpahan
rahmat Allah maka hawa nafsunya tidak mencelakakan kita. Sebenarnya
terjerumusnya manusia karena hawa nafsu dan syetan. Maka syetan
terbendung oleh rakhmat. Makanya kalau bukan karena rakhmat Allah hidup
kita akan dikuasai oleh syetan.




 



Jadi
rakhmatlah yang menyebabkan kita tidak terjerumus dalam kesesatan.
Sedangkan perbuatan dzikir seperti malam ini merupakan rakhmat sehingg
tidak terbawa oleh bujukan syetan. Misalnya bujukan syeten itu, malam
minggu dipergunakan untuk mengerjakan perbuatan sia-sia. Namun dengan
berkumpul seperti malam ini, kita bisa membaca quran, berdzikir, saling
menasehati  dll. Sebab itulah hawa nafsu bisa berkembang karena bantuan
syten. Maka sangat pantas dan layak bahkan semestinya, agar  kita
membutuhkan rakhmat Allah, salah satunya  melalui dzikir itu.




 


Dikir bisa meneentramkan kita



Manusia sekarnag yang banyak kegelisahan karena mussibah sebenarnya antisipasinya dengan dziikir. alaa bidzikrillah tatmainull kulub, dzikir akan menentramkan hati. Karenanya ada banyak jenis dan fungsi dzikir itu sendiri:



 


Dzikir keyakinan



Seperti ketarangan sebelumnya bahwa hati itu bagian luar nya adalah sodrun masuk ke dalam lagi namanya qolbun, masuk lagi ketingkat ketika, disebut fuad dan seterusnya, hingga  lapisan terakhir bernama lubbun. Seperti ulul albab. Pada tingkatnya ini, mereka yang sudah masuk ulul albab, dzikirnya adalah dzikir tauhid.



 



Jadi
Tingkatan dzikir itu tingakatan yang paling tinggi di antara dzikir
yang ada. Mereka para ulul albab ini tidak mengagumi apapaun selain
Allah. Menuju tingkat terkahir ini tingkat terakhir itu berat. Maka
kadang godaanya adalah kagum kepada manusia seperti orang mulia, wali.
Padahl pada orang yang tingkat yang terakhir ini tidak terkagum-kagum
hanya kepada Allahlah kekagumannya.




 



Sedangkan
sifatnya sudah kepada keyakinan. Itu sebabnya kita mungkin masih jauh
ke sana. Karena itu mulailah dengan dzikir lisan dan seterusnya. Kepada
perasaanpun masih susah karena larinya kepada tawakkal. Hal ini memang
tidak mudah mencapai, karena melaui proses. Misalnya mendefinisikan,
seperti apakah orang tawakal? Ini pun susah dibayangkan. Sebab jika
sudah lari kepada keyakinan dicapai dari pengalaman.




 



Demikian pun fikir itupun tingkatan tinggi. Sebab tafakaruu fikholkillah
ia akan melahirkan fikir menjadi tafakur. Sebab tafakur saja ibadahnya
luar biasa. Tafakkaru saa'atan khooirun min ibadatin alfi sanatin.
Berfikir sesaat, laksana ibadah seribu tahun. Wallahu A'lam






Dari ceramah pertemuan warga Buntet di Jakarta, Rumah H. Abdul Wachid, LC, Duren Sawit, Jakarta Timur, bulan lalu.


 

Tagged as:

About the Author

Write admin description here..

Get Updates

Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.

Share This Post

Related posts

0 comments:

Copyright © 2013 Blog Backup Buntet Pesantren. WP Theme-junkie converted by BloggerTheme9
Blogger template. Proudly Powered by Blogger.
back to top